Sepanjang 2025, Kabupaten Malang Dilanda Ratusan Bencana Alam

Apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana hidrometeorologis di halaman Mapolres Malang, Rabu 5 November 2025/Dok. Polres Malang.

Sepanjang 2025, Kabupaten Malang Dilanda Ratusan Bencana Alam

Daviq Umar Al Faruq • 5 November 2025 18:42

Malang: Kabupaten Malang tercatat mengalami ratusan kejadian bencana alam sepanjang tahun 2025. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menunjukkan, sejak Januari hingga Oktober 2025 telah terjadi 356 peristiwa bencana yang meliputi angin kencang, banjir, pohon tumbang, tanah longsor, hingga gempa bumi.

Dari total kejadian tersebut, 58 kali angin kencang, 19 banjir, 37 pohon tumbang, 72 tanah longsor, dan 170 gempa bumi terekam mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang. Kerugian material akibat berbagai peristiwa itu ditaksir mencapai Rp729 juta.

Tingginya angka bencana membuat Polres Malang memperkuat koordinasi lintas instansi untuk mempercepat langkah penanganan di lapangan. Polres bersama TNI, BPBD, Satpol PP, Damkar, PLN, PMI, relawan tanggap bencana, serta Forkopimda Kabupaten Malang sepakat membangun sistem komunikasi dan respon cepat dalam menghadapi kondisi darurat.

Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S menegaskan, kolaborasi lintas sektor menjadi faktor utama dalam mempercepat penanganan di wilayah rawan bencana. Menurutnya, Polri tidak bisa bekerja sendiri. 

"Kami perkuat sinergi dengan TNI, BPBD, dan seluruh stakeholder agar setiap penanganan di lapangan bisa cepat, tepat, dan terkoordinasi,” kata Danang, Rabu 5 November 2025.

Danang menjelaskan sinergi itu diwujudkan melalui apel kesiapsiagaan, patroli di daerah rawan bencana, hingga latihan gabungan evakuasi. Tak lupa, pihaknya juga mendirikan posko komunikasi di setiap kecamatan.

“Setiap wilayah rawan sudah kami petakan bersama BPBD. Kami juga memastikan jalur evakuasi dan alat tanggap darurat bisa digunakan sewaktu-waktu,” tambah Danang.

Selain menyiagakan personel dan peralatan, Polres Malang juga gencar melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat lebih tanggap dan waspada terhadap potensi ancaman di sekitar tempat tinggal.

Kabupaten Malang dikenal memiliki kondisi geografis yang kompleks, mulai dari pegunungan, pesisir, hingga dataran rendah. Hal itu menjadikan wilayah ini sebagai salah satu daerah dengan tingkat risiko bencana tertinggi di Jawa Timur.

Danang memastikan, penguatan sinergi lintas instansi akan terus dilakukan hingga akhir tahun. Sinergi ini dilakukan untuk menekan dampak bencana dan melindungi masyarakat.

“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari sistem tanggap bencana. Kesadaran dini sangat membantu petugas dalam mencegah korban,” tegas Danang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)