Gaza Krisis Susu Formula, Lebih dari 100 Ribu Bayi Terancam Meninggal

Seorang dokter menangani sejumlah bayi di sebuah rumah sakit di Gaza. (Anadolu Agency)

Gaza Krisis Susu Formula, Lebih dari 100 Ribu Bayi Terancam Meninggal

Willy Haryono • 26 July 2025 19:21

Gaza: Lebih dari 100.000 anak-anak di Jalur Gaza, termasuk 40.000 bayi berusia di bawah satu tahun, terancam mengalami kematian massal akibat kelangkaan total susu formula dan suplemen gizi. Demikian peringatan dari Kantor Media Pemerintah Gaza pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Dalam pernyataannya, kantor tersebut menyebut situasi saat ini sebagai “pembantaian yang berlangsung secara perlahan,” dan menuduh Israel sengaja melanggengkan kelaparan terhadap populasi termuda di Gaza lewat blokade total dan penutupan semua jalur perbatasan.

Mengutip dari Anadolu Agency, disebutkan pula bahwa banyak ibu terpaksa memberi bayinya air putih selama berhari-hari karena ketiadaan susu formula, sementara rumah sakit dan pusat kesehatan kewalahan menangani lonjakan kasus malnutrisi akut yang mengancam jiwa.

Otoritas kesehatan Gaza mencatat sejauh ini telah terjadi 122 kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi, termasuk 83 anak-anak. Sistem medis di wilayah itu hampir runtuh total, dan pasokan makanan dasar berada pada titik kritis.

Menyebut kondisi ini sebagai “peringatan yang mengguncang hati nurani kemanusiaan global,” Kantor Media Gaza menuntut masuknya bantuan susu formula serta suplemen gizi secara segera, pembukaan penuh seluruh jalur perbatasan tanpa syarat, dan pencabutan blokade yang disebutnya sebagai “pengepungan kriminal.”

Selain itu, Kantor Media Gaza juga menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “kampanye pemusnahan terhadap anak-anak.”

Pernyataan itu menegaskan bahwa pemerintah Israel dan para sekutunya di tingkat internasional harus bertanggung jawab penuh atas potensi kejahatan terhadap kemanusiaan yang akan terjadi. “Diamnya dunia internasional adalah bentuk keterlibatan langsung dalam genosida terhadap anak-anak Gaza,” kata pernyataan tersebut.

Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan serangan balasan ke Hamas dan ofensif besar-besaran ke Jalur Gaza, yang hingga kini menewaskan lebih dari 59.700 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Serangan udara tanpa henti ini telah menghancurkan infrastruktur wilayah tersebut dan menyebabkan krisis pangan parah.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah tersebut.

Baca juga:  WFP Sebut Kelaparan di Gaza Mencengangkan, Warga Tak Makan Berhari-hari

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)