WFP Sebut Kelaparan di Gaza Mencengangkan, Warga Tak Makan Berhari-hari

Warga Gaza mengantre di lokasi pembagian makanan. (Anadolu Agency)

WFP Sebut Kelaparan di Gaza Mencengangkan, Warga Tak Makan Berhari-hari

Willy Haryono • 22 July 2025 08:57

New York: Seorang pejabat senior Program Pangan Dunia (WFP), Ross Smith, memperingatkan bahwa Jalur Gaza kini menghadapi tingkat kelaparan yang disebutnya “mencengangkan,” dengan seperempat populasi berada dalam kondisi mirip kelaparan massal.

“Krisis kelaparan di Gaza telah mencapai tingkat keputusasaan baru yang mencengangkan,” ujar Smith, Direktur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat WFP, dalam konferensi pers virtual.

“Sepertiga penduduk tidak makan selama beberapa hari berturut-turut,” sambung dia, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 22 Juli 2025.

Smith menegaskan bahwa hampir 100.000 perempuan dan anak-anak di Gaza kini mengalami malnutrisi akut berat dan membutuhkan penanganan segera. “Saat ini, pasar lokal tidak berfungsi dan hampir tidak ada pergerakan logistik di dalam Gaza,” jelas dia.

WFP membutuhkan minimal 100 truk bantuan masuk per hari untuk menjangkau skala operasi yang memadai, ucap Smith. Namun, sejak pertengahan Mei, hanya sekitar 10 persen dari kebutuhan tersebut yang terpenuhi.

Menanggapi laporan kematian akibat kelaparan, Smith mengatakan: “Kami menerima laporan tentang orang-orang yang meninggal karena kelaparan, dan kami memiliki data bahwa banyak yang menderita malnutrisi akut berat. Jadi, ini adalah bukti nyata betapa parahnya situasi di lapangan.”

Smith juga menyinggung tragedi terbaru yang menimpa salah satu konvoi bantuan WFP.

“Insiden kemarin adalah salah satu tragedi terbesar yang kami alami selama operasi kemanusiaan kami di Gaza dan tempat lain. Ini sebetulnya bisa dihindari, dan merupakan tragedi yang mutlak,” tegas dia.

Smith menegaskan bahwa semua posisi dan pergerakan PBB sudah diberitahukan kepada otoritas Israel.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 99 warga Palestina tewas dan lebih dari 650 terluka saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan dalam 24 jam terakhir. Sejak 27 Mei, total 1.021 orang tewas dan 6.511 lainnya terluka saat mencoba mengakses bantuan.

Sejak dimulainya serangan militer Israel pada Oktober 2023, lebih dari 59.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Agresi ini juga telah menghancurkan sistem kesehatan, merobohkan infrastruktur vital, dan menciptakan krisis pangan akut.

November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait kampanye militernya di Gaza.

Baca juga:  Pernyataan Bersama 25 Negara: Perang Gaza Harus Segera Diakhiri!

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)