Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gunawan Setyo Utomo. Metrotvnews.com/Fikar
Achmad Zulfikar Fazli • 15 November 2025 10:59
Jakarta: Literasi keuangan syariah dinilai perlu terus digenjot. Masih ada gap yang sangat besar antara literasi keuangan syariah dan konvensional.
"Literasi keuangan syariah masih tertinggal jauh dibanding keuangan konvensional," ujar Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gunawan Setyo Utomo, dalam Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi jurnalis, di Jakarta, Jumat, 14 November 2025.
Baca Juga:
Dengan Penguatan Regulasi, Indonesia bakal Merajai Ekonomi Syariah pada 2029 |
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, literasi ekonomi dan keuangan syariah hanya sebesar 43,42 persen, sedangkan literasi konvensional mencapai 66,45 persen. Angka ini menunjukkan banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami produk serta layanan ekonomi dan keuangan syariah.
Sementara itu, Kepala Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Bank Syariah OJK, Nyimas Rohmah, menyampaikan perbankan syariah menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan nasional. Sehingga, literasi masyarakat sangat penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.