Gerakan Pangan Murah Diklaim Sukses Ciptakan Kestabilan Harga di Petani hingga Konsumen

Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.

Gerakan Pangan Murah Diklaim Sukses Ciptakan Kestabilan Harga di Petani hingga Konsumen

Naufal Zuhdi • 23 March 2025 10:51

Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan inisiatif Gerakan Pangan Murah (GPM) yang tengah digencarkan pemerintah dilakukan untuk menjaga kestabilan harga di tingkat petani hingga ke konsumen. Kali ini, Bapanas membuka GPM di Bekasi yang didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Pemerintah Daerah Bekasi.

"Saya berterima kasih kepada Kadin dan Pak Wali Kota (Bekasi) juga luar biasa karena di (GPM) sini bisa menggabungkan antara hulu sampai dengan hilir. Ini sesuai dengan arahan Pak Presiden Prabowo yang mengarahkan agar harga di petani dan peternak itu baik dan harga di konsumen juga baik. Jadi dua duanya ini dapat," ungkap Arief melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 23 Maret 2025.

Ia menyebut sampai dengan saat ini GPM telah digelar dari 2.500 titik di seluruh Indonesia. Dalam hal ini Arief mengapresiasi Kadin yang juga turut ambil bagian dalam kegiatan GPM dan perannya sebagai salah satu lokomotif perekonomian nasional. 

"Saat ini inflasi Indonesia terjaga dan terendah adalah hari ini, tugas Badan Pangan Nasional adalah menyelaraskan dan mensinergikan seluruh kementerian/lembaga di bidang pangan, private sector, dan BUMN," tambah Arief. 

Badan Pangan Nasional, sambung dia, telah menugaskan Bulog untuk menjaga stok beras nasional. Saat ini stok beras di Bulog tercatat di angka 2,1 juta ton. 

"Ini bukan persiapan jangka pendek, sebulan atau dua bulan, melainkan program yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu, sehingga hari ini pemerintah hadir dengan intervensi stabilisasi seperti Gerakan Pangan Murah ini, tidak hanya untuk beras, tetapi juga daging, ayam, dan komoditas lainnya," papar dia.

Selain itu, kata Arief, intervensi juga dilakukan melalui fasilitasi distribusi pangan dari daerah sentra produksi ke daerah defisit. "Misalnya kemarin cabai harga tinggi, tapi di sisi lain beberapa daerah masih ada yang produksi. Kita tinggal distribusikan dari daerah sentra produksi kepada daerah yang minus," sebutnya. 

Arief menyebut jika Bekasi dan Jakarta merupakan captive market yang cukup besar bagi daerah sentra produksi. Hasil produksi harus disiapkan standby buyer nya agar dapat terserap dengan baik. 

"Daerah sentra produksi tentunya mengharapkan kita dan Kadin sebagai stand by buyer yang dapat menghubungkan hulu ke hilir. Dan juga sebagai offtaker yang sudah mengetahui pasarnya," terang Arief. 
 

Baca juga: Cek Harga Pangan Hari Ini


(Ilustrasi. Foto: dok MI)
 

Dorong daya beli dan genjot partisipasi UMKM


Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja sama antara Kadin Indonesia dengan Badan Pangan Nasional dan juga pemerintah daerah, untuk program ketahanan pangan yang salah satunya dalam bentuk GPM ini.

Ia menyebut GPM dimaksudkan untuk menstabilkan harga pangan yang sangat dibutuhkan di akhir bulan Ramadan yang nantinya akan mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan partisipasi UMKM. 

"Kita berharap Kadin yang membawahi semua UMKM dapat melakukan lebih banyak lagi, sekarang 70 persen program Kadin di ketahanan pangan. Berharap ke depan menjadi lapangan kerja untuk petani peternak milenial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," tegas dia. 

Sementara itu Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono meyakini jika inflasi dapat dijaga maka harga pangan yang terjangkau dapat dinikmati masyarakat sehingga ada uang lebih yang dapat dimanfaatkan. 

"Salah satu tugas kepala daerah yang diberikan oleh Presiden tentunya menjamin ketersediaan bahan pangan selama masa lebaran ini dan ini adalah salah satu cara dukungan yang diberikan oleh Kadin dan Badan Pangan Nasional pada warga masyarakat," sebut Tri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)