Suasana di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Roni Kurniawan • 23 September 2025 09:56
Bandung: Jumlah korban keracunan massal diduga usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, bertambah menjasi 352 siswa hingga Selasa pagi, 23 September 2025. Korban terus berdatangan terutama di Posko Penanganan Darurat GOR Kecamatan Cipongkor pada pagi ini
Menurut Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, jumlah korban masih dinamis karena hingga pagi ini masih ada warga yang berdatangan ke posko penanganan darurat di GOR Kecamatan Cipongkor. Bahkan terdapat orang tua siswa yang mengalami gejala mual karena sempat mencicipi MBG.
"Data sampai pagi ini ada 352 orang. Tapi ini masih terus berdatangan. Bahkan ada orang tua juga karena sempat mencicipi menunya kemarin," ujar Sholehuddin di GOR Cipongkor, KBB, Selasa, 23 September 2025.
Menurut Sholehuddin, sebagian besar korban yang sempat mendapatkan perawatan pada Senin malam dan sudah dipulangkan. Namun, pagi harinya gelombang baru korban kembali berdatangan dengan keluhan serupa.
"Yang semalam sebetulnya sudah pada pulang. Tapi pagi ini ada lagi yang masih berdatangan. Jadi jumlahnya masih berubah-ubah," sahut Sholehuddin.
Siswa ditandu ke Posko Darurat Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, karena mengalami keracunan massal.
Olahan Ayam Diduga Jadi Penyebab
Sementara itu Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menjelaskan terdapat korban yang dirujuk ke rumah sakit karena rata-rata mengalami gejala lebih berat, seperti sesak napas. Korban tersebut sebagian besar dibawa ke RSUD Cililin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Untuk pasien yang dirujuk rata-rata keluhannya sesak. Kita rujuk ke RSUD Cililin. Kemungkinan jumlah akan terus bertambah, apalagi kalau informasi dari SPPG mereka menyediakan 3.600 porsi makan," beber Yuyun.
Yuyun menuturkan, indikasi awal keracunan diduga berasal dari olahan ayam dalam paket MBG, karena siswa mengaku mencium bau asam pada lauk ayam yang disajikan. Namun, pihak medis belum dapat memastikan penyebab utama sebelum ada hasil uji laboratorium.
"Informasi awal dari siswa, makanan MBG itu dari ayam yang katanya sudah berbau asam. Tapi kita belum pastikan penyebabnya, harus menunggu hasil lab. Investigasi awal sih mengarah ke ayam dari paket MBG," ungkap Yuyun.
Pemerintah Minta Maaf
Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
"Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.
Pras menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.
"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN," beber Pras.