Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 13 September 2025 13:47
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) kembali menjadi sorotan pasar keuangan global di tengah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Data tenaga kerja Amerika Serikat yang melemah, termasuk laporan jobless claims dan data pekerjaan swasta ADP, ditambah dengan indeks harga produsen (PPI) yang melunak.
Perkembangan di AS memicu spekulasi bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya. Secara alami, emas pun kembali dilirik sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global, mulai dari dinamika sektor keuangan, kebijakan fiskal dan politik, hingga penyesuaian di pasar tenaga kerja.
"Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average saat ini menunjukkan bahwa tren bullish pada emas masih menguat. Tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir pekan dan bahkan berlanjut ke minggu depan, selama faktor fundamental global tetap mendukung," ujar analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 13 September 2025.
Andy juga menilai bahwa apabila tekanan tren bullish ini terus bertahan, XAU/USD berpotensi menguat menuju level sekitar USD3.700 pada pekan depan. Level ini menjadi target utama para pelaku pasar yang mengandalkan momentum positif dari pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi.
Baca juga:
Harga Emas UBS Naik dan Galeri 24 di Pegadaian Turun, Berikut Rinciannya |