S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi saat Trump Putus Hubungan Perdagangan AS-Kanada

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Wang Ying.

S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi saat Trump Putus Hubungan Perdagangan AS-Kanada

Husen Miftahudin • 28 June 2025 08:50

New York: Saham Amerika Serikat (AS) pada indeks S&P 500 ditutup mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), meskipun sempat menurun menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang penghentian semua pembicaraan perdagangan dengan Kanada.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 28 Juni 2025, Dow Jones Industrial Average naik 432,43 poin, atau 1,0 persen, menjadi 43.819,27, didorong oleh keuntungan besar dari Nike setelah laporan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara S&P 500 naik 32,05 poin, atau 0,52 persen, menjadi 6.173,07, rekor penutupan tertinggi untuk pertama kalinya sejak Februari. Sedangkan Nasdaq Composite Index naik 105,54 poin, atau 0,52 persen, menjadi 20.273,46.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen diskresioner dan jasa komunikasi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,78 persen dan 1,55 persen. Sementara itu, sektor energi dan kesehatan memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,50 persen dan 0,17 persen.

Pergerakan saham awalnya bergerak naik di pagi hari menyusul komentar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang mengatakan kesepakatan kerangka kerja antara Tiongkok dan AS mengenai perdagangan telah dirampungkan.

Namun, momentum itu memudar setelah Trump mengunggah di Truth Social dimana negosiasi dengan Kanada dibatalkan, yang menimbulkan ketidakpastian baru dalam dinamika perdagangan global.
 

Baca juga: Saham-saham AS Tebar Cuan Berlimpah
 

Indeks PCE AS naik 0,1%


Pada data ekonomi, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, naik 0,1 persen pada Mei berdasarkan penyesuaian musiman, sesuai dengan ekspektasi. Tingkat inflasi tahunan mencapai 2,3 persen, sesuai dengan perkiraan para ekonom.

Indeks harga inti PCE, yang tidak memperhitungkan biaya pangan dan energi yang fluktuatif, naik sebesar 0,2 persen untuk bulan tersebut dan 2,7 persen dari tahun ke tahun, sedikit di atas ekspektasi masing-masing sebesar 0,1 persen dan 2,6 persen.

Sentimen investor AS membaik pada Juni karena kekhawatiran inflasi mereda, menurut survei terbaru Universitas Michigan yang dirilis Jumat. Sentimen utama meningkat menjadi 60,7, naik 16,3 persen dari Mei dan mendekati estimasi Dow Jones sebesar 60,5. Indeks tersebut masih 11 persen di bawah bulan yang sama tahun lalu.

"Konsumen terus khawatir tentang potensi dampak tarif, tetapi saat ini mereka tampaknya tidak menghubungkan perkembangan di Timur Tengah dengan ekonomi," kata direktur survei Joanne Hsu dalam sebuah pernyataan.


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Kenaikan saham Nike paling besar


Dalam berita perusahaan, Nike memimpin kenaikan di seluruh indeks utama, dengan sahamnya melonjak 15,19 persen setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan yang melampaui estimasi Wall Street. Raksasa perlengkapan olahraga itu juga mengungkap rencana untuk mengimbangi potensi hambatan terkait tarif, yang dipandang positif oleh investor.

Saham teknologi berkapitalisasi besar beragam. Tesla turun 1,34 persen, sementara Alphabet dan Amazon naik lebih dari dua persen. Broadcom dan Microsoft membukukan kerugian kecil, sementara Nvidia dan Meta Platforms naik lebih dari satu persen, melanjutkan momentum kenaikan mereka baru-baru ini.

Pasar saham AS telah menunjukkan ketahanan dalam beberapa minggu terakhir di tengah berita utama geopolitik dan ekonomi yang bergejolak, karena investor menilai perkembangan perdagangan dan data ekonomi yang masuk untuk petunjuk tentang langkah Fed selanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)