Ilustrasi. Foto: Xinhua/David Nemec.
Husen Miftahudin • 27 June 2025 08:30
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mencatat keuntungan besar dan mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena investor mempertimbangkan data ekonomi beragam dan pernyataan pejabat Federal Reserve mengenai potensi penurunan suku bunga.
Mengutip Xinhua, Jumat, 27 Juni 2025, Dow Jones Industrial Average naik 404,41 poin, atau 0,94 persen, menjadi 43.386,84. S&P 500 naik 48,86 poin, atau 0,80 persen, menjadi 6.141,02, yang hanya sedikit di bawah rekor penutupan tertinggi 6.144,15 pada 19 Februari 2025. Nasdaq Composite Index naik 194,36 poin, atau 0,97 persen, dan ditutup pada 20.167,91, hampir mencapai rekor penutupan.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif. Layanan komunikasi dan energi memimpin kenaikan, masing-masing naik 1,77 persen dan 1,50 persen. Real estat dan barang kebutuhan pokok konsumen adalah satu-satunya sektor yang menurun, turun 0,64 persen dan 0,18 persen.
Di bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) AS mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 0,5 persen pada kuartal pertama, menurut estimasi akhir Departemen Perdagangan. Penurunan ini lebih dalam dari estimasi sebelumnya sebesar 0,3 persen dan 0,2 persen.
Sementara itu, klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 10 ribu menjadi 236 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada 21 Juni, lebih baik dari ekspektasi ekonom sebesar 245 ribu.
"Data tersebut konsisten dengan pelunakan kondisi pasar tenaga kerja, khususnya pada sisi perekrutan dalam persamaan pasar tenaga kerja. Untuk saat ini, kami tidak berpikir pasar tenaga kerja cukup lemah untuk mendorong Fed memangkas suku bunga sebelum Desember, tetapi risikonya meningkat begitu Fed mulai menurunkan suku bunga, mereka harus mengejar ketertinggalan," kata Kepala Ekonom di Oxford Economics Nancy Vanden Houten.
Di sisi lain, pesanan barang tahan lama AS meningkat tajam, melonjak 16,4 persen pada Mei setelah penurunan 6,6 persen pada bulan sebelumnya, menurut Departemen Perdagangan. Namun, pesanan baru yang tidak termasuk sektor transportasi hanya meningkat 0,5 persen dari bulan sebelumnya, yang menunjukkan distorsi oleh kontrak Boeing yang baru.
Baca juga: Wall Street: Dow Jones Boncos, Nasdaq Malah Raup Cuan Banyak |