Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 6 September 2023 17:48
Jakarta: Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan, negara-negara ASEAN saat ini berada dalam fase kritis dalam hal transisi energi. Itu karena transisi energi menghadirkan tantangan yang cukup besar dan di saat yang sama memberikan peluang yang luar biasa.
"Kita sedang memasuki fase kritis dalam transisi energi, dan mengapa saya menyebutnya kritis karena hal ini menawarkan tantangan yang sangat besar, namun juga peluang yang luar biasa," ujar Darmawan dalam sidang paripurna ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) hari ke-2 bertajuk Green Infrastructure and Resilient Supply, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.
Salah satu tantangan nyata transisi energi, kata Darmawan, ialah tingginya belanja modal yang harus dihabiskan. Untuk pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas satu gigawatt (GW), misalnya, dibutuhkan belanja modal hingga USD0,5 miliar. Lalu pembangkit listrik berbahan bakar hidro berkapasitas 1 GW dibutuhkan belanja modal hingga USD2 miliar.
Lalu pembangkit listrik dari panas bumi dengan kapasitas 1 GW dibutuhkan biaya sekitar USD2,7 miliar. Biaya besar untuk menggunakan sumber hijau guna menghidupkan pembangkit listrik dinilai menjadi salah satu persoalan yang dihadapi dalam transisi energi.
Baca juga: Jokowi Ajak ASEAN-Korea Kurangi Penggunaan Energi Fosil