3 May 2023 19:38
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) idealnya cukup mengawal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung jujur dan adil. Kepala Negara dinilai tak perlu memperlihatkan gimmick politik.
"Bagaimana Presiden mampu memposisikan diri dan tidak mengorbankan perihal independensinya. Jadi yang ideal adalah Pak Jokowi jika ingin soft landing, ya kelar kan lah kepemimpinan beliau dengan betul-betul mengawal Pemilu 2024 agar bisa jujur adil dan demokratis gitu loh," kata Melki dalam diskusi bertajuk 'Adu Ampuh Rencana Istana vs Rencana Rakyat' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Mei 2023.
Melki mengatakan Indonesia menganut negara demokrasi bukan feodal. Pemimpin dipilih sesuai dengan suara rakyat.
"Kita tidak memilih pemimpin berdasarkan saran pemimpin sebelumnya, apalagi dengan gimmick-gimmick yang menghadirkan kepada publik stigma bahwa ini adalah penerus Presiden sebelumnya gitu, misalnya," ujar Melki.
Melki menuturkan manuver-manuver politik itu seolah memberikan penilaian ke masyarakat. Ia mencontohkan kondisi tersebut seperti politik simulakra.
"Jadi di politik simulakra itu yang paling penting itu stigma, populisme, dan sebagainya, dan itu yang dihadirkan kepada publik. Karena publik adalah persepsi," kata Melki.
Ia mengatakan ketika persepsi dan gimmick itu secara terang-terangan, tidak malu, dan bangga bahkan dipertontonkan kepada publik, maka akan menghadirkan stigma.
"Stigma bahwa penerus sedang dipersiapkan dan jika puas dengan kepemimpinan sebelumnya silakan memilih yang sudah dipersiapkan dan itu yang harus dilawan," kata Melki.