Dolar AS Kian Perkasa

Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI.

Dolar AS Kian Perkasa

Husen Miftahudin • 22 November 2024 08:50

New York: Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam 13 bulan pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) karena investor menilai data pasar tenaga kerja terbaru dan komentar dari pejabat Federal Reserve untuk jalur suku bunga.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 22 November 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,39 persen menjadi 107,03, dengan euro turun 0,64 persen pada USD1,0476 setelah jatuh ke USD1,0461, level terendah dalam 13 bulan.
 
Adapun klaim pengangguran awal mingguan turun 6.000 ke angka 213 ribu yang disesuaikan secara musiman, terendah dalam tujuh bulan, dan di bawah estimasi 220 ribu dari para ekonom, yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan bangkit kembali setelah terganggu oleh badai dan pemogokan buruh bulan lalu.


(Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI)
 
Namun, laporan tersebut juga menunjukkan kelesuan pasar tenaga kerja karena butuh waktu lebih lama bagi para penganggur untuk mendapatkan pekerjaan baru, karena jumlah pengangguran tumbuh ke level tertinggi dalam tiga tahun, memberikan Fed kelonggaran untuk memangkas suku bunga lagi pada Desember.
 
Komentar terbaru dari pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, telah mengindikasikan bank sentral mungkin mengambil langkah yang lebih lambat dalam jalur penurunan suku bunganya, sementara kekhawatiran kebijakan Trump dapat memicu kembali inflasi telah membantu mendorong dolar ke level tertinggi 107,15, level tertinggi sejak 4 Oktober 2023.
 

Baca juga: Sore Ini Rupiah Parkir Mundur ke Level Rp15.930/USD
 

Peluang penurunan suku bunga Fed turun

 
Pasar memperkirakan peluang 55,9 persen dari pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Fed Desember, turun dari 72,2 persen seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool CME.
 
Selain itu, Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee menegaskan kembali dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut dan penerimaan untuk melakukannya dengan lebih lambat.
 
Mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss sempat menguat karena tanda-tanda potensial terbaru dari konflik antara Ukraina dan Rusia yang meningkat sebelum berbalik arah.
 
Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,56 persen menjadi 154,56 setelah turun sebanyak 0,98 persen, dan terhadap franc Swiss, dolar naik 0,29 persen menjadi 0,887 setelah turun sebanyak 0,21 persen pada sesi tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)