Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Tri Subarkah • 27 June 2024 11:23
Jakarta: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mewanti-wanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan mengakomodir Putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 23 P/HUM/2024 yang mengubah tafsir penghitungan syarat minimum usia calon kepala daerah. Jika diterapkan pada Pilkada 2024, putusan tersebut hanya akan berdampak pada calon yang diusung dari partai politik.
Pasalnya, putusan MA itu keluar di tengah tahapan verifikasi syarat dukungan bakal pasangan calon perseorangan atau independen. Sampai saat ini, KPU belum menerbitkan peraturan terbaru yang mengakomodir putusan tersebut, sedangkan syarat dukungan calon independen itu sedang diverifikasi faktual.
"Kami sudah sampaikan kepada KPU akan ada permasalahan ketika putusan MA yang mengatur tentang syarat (usia calon kepala daerah) diberlakukan pada saat ini, dan (memang) harus diberlakukan, yang akan terkena (dampaknya) hanya untuk peserta pemilihan dari partai politik," ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam acara Forum Koordinasi Sentra Gakkumdu di Makassar, Kamis, 27 Juni 2024.
Adapun saat bakal pasangan calon kepala daerah independen mengajukan syarat dukungan pada awal Mei lalu, KPU masih merujuk pada aturan lama yang menegaskan bahwa syarat minimum usia dihitung saat penetapan calon. Sementara, Putusan MA Nomor 23 mengubah penghitungan itu menjadi sejak dilantik menjadi pasangan calon terpilih.
Jika syarat dukungan para bakal pasangan calon kepala daerah independen dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU, mereka baru dapat mendaftarkan diri menjadi peserta Pilkada 2024 pada 27-29 Agustus mendatang. Jadwal itu sama dengan pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah yang diusung partai politik.
Bagja mengatakan, akan ada potensi sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika KPU tidak memikirkan dampak panjang dari penerapan Putusan MA Nomor 23. Calon independen, misalnya, dapat menggugat hal itu karena merasa dirugikan. Bagi Bagja, potensi sengketa itu dapat berujung pada pemungutan suara ulang (PSU) sebagaimana pengalaman Pemilu 2024.
Baca juga: KPU: Keserentakan Pelantikan Kepala Daerah Penting |