Ilustrasi istana kepresidenan di IKN. Medcom.id/Kautsar Widya
Fetry Wuryasti • 10 September 2024 17:45
Jakarta: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi meminta agar definisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan untuk dimaknai bahwa Presiden Jokowi tidak akan bepergian kemana-mana. Menurutnya, Presiden akan berkegiatan seperti biasa.
"Jangan dimaknai Pak Jokowi tinggal di kantor, terus selalu ada di kantor, atau selalu ada di Kalimantan Timur. Sama seperti berkantor di Jakarta misalnya, itu tidak selalu di Jakarta, tapi keliling-keliling daerah, berkunjung ke berbagai tempat. Begitu juga kalau Pak Jokowi berkantor di IKN, tidak perlu 24 jam ada di sana," kata Hasan di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 10 September 2024.
Sebab, lanjut dia, Presiden akan tetap melakukan banyak kunjungan kerja, berbagai pertemuan, dan menghadiri acara. Selain itu, Jokowi bisa berkantor baik di istana Jakarta maupun istana Bogor.
"Jadi beliau akan memimpin melalui IKN, di akhir-akhir masa jabatan, juga akan banyak kunjungan, titik berangkatnya dari IKN. Tidak tertutup kemungkinan beliau ke Jakarta lagi. Ada banyak istana yang bisa dipakai oleh presiden untuk menjalankan roda pemerintahan, bisa di Jakarta, bisa di Bogor, di IKN juga. Ini sesuatu hal yang biasa saja sebenarnya," kata Hasan.
Presiden juga berencana menggelar Rapat Kabinet Paripurna IKN. Para menteri juga sudah diundang untuk ikut Rapat Kabinet di IKN nanti.
"Toh menteri-menteri standby di kantor masing-masing. Kepala badan-kepala badan standby di kantor masing-masing untuk menjalankan arahan Presiden. Kita tidak terhalang lagi karena teknologi sudah sangat maju, bahkan rapat pun bisa dengan virtual. Perintah-perintah juga bisa diberikan presiden melalui sambungan telepon, bisa lewat rapat virtual, atau memanggil pejabatnya langsung," kata Hasan.
| Baca juga: Tak Full 40 Hari Berkantor di IKN, Jokowi: Saya Muter ke Semua Daerah |