Pembukaan Alur Sungai 2,5 Km di Lumajang Jadi Fokus Mitigasi Lahar Semeru

Kunjungan Tim Pengawas (Timwas) Penanganan Bencana DPR RI ke kawasan terdampak erupsi Semeru, Rabu, 26 November 2025. Dokumentasi/ Pemkab Lumajang.

Pembukaan Alur Sungai 2,5 Km di Lumajang Jadi Fokus Mitigasi Lahar Semeru

Daviq Umar Al Faruq • 27 November 2025 07:37

Lumajang: Upaya pembukaan alur sungai sepanjang 2.500 meter atau 2,5 kilometer di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru menjadi fokus utama penanganan darurat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. Langkah ini dinilai krusial untuk mengurangi risiko banjir lahar hujan yang dalam sepekan terakhir kembali mengancam sejumlah permukiman warga.

“Pembukaan alur yang telah dikerjakan baru mencapai 500 meter, sehingga masih diperlukan sekitar 2.000 meter lagi untuk memastikan alirannya aman,” kata Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau Bunda Indah, saat menerima kunjungan Tim Pengawas (Timwas) Penanganan Bencana DPR RI di Pendopo Arya Wiraraja, Rabu, 26 November 2025. 

Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, menjadi wilayah dengan dampak paling besar. Berdasarkan pendataan awal, sebanyak 232 rumah warga tercatat mengalami kerusakan sedang hingga berat akibat terjangan material vulkanik dan banjir lahar hujan.
 


Kerusakan juga terjadi pada infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan, saluran drainase, serta jaringan irigasi. Di desa tersebut, sekitar 1.000 meter akses jalan dan drainase dilaporkan rusak sehingga menghambat mobilitas warga serta distribusi bantuan logistik.

Selain itu, tanggul penahan lahar di kawasan tersebut juga dilaporkan dalam kondisi melemah dan membutuhkan pembangunan kembali. Penguatan tanggul dinilai penting untuk melindungi kawasan permukiman dari ancaman aliran material vulkanik.


Gunung Semeru/Dok. PVMBG-BG-KESDM

Di wilayah lain, tepatnya di Kecamatan Candipuro, kondisi jalur pelintas di Desa Jugosari berada dalam situasi kritis. Untuk menjaga konektivitas antarwilayah, dibutuhkan pembangunan jembatan gantung sepanjang 300 meter yang akan menunjang mobilitas masyarakat, distribusi barang, serta layanan publik.

Kerusakan tanggul juga teridentifikasi di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian. Tanggul sepanjang sekitar 300 meter tersebut harus segera diperkuat demi melindungi lahan pertanian dan pemukiman warga dari kemungkinan terjangan lahar.

“Nilai kerusakan infrastruktur masih dalam proses asesmen dan akan menjadi dasar penentuan kebutuhan penanganan berikutnya,” ujar Bunda Indah.

Kunjungan Timwas DPR RI ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan dukungan lintas lembaga, proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-erupsi Semeru di Lumajang diharapkan dapat berjalan lebih terarah, terukur, dan memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)