Inggris Tuduh Putin Sengaja Ulur Perdamaian demi Taklukkan Ukraina

Markas besar MI6 di London, Inggris. (Anadolu Agency)

Inggris Tuduh Putin Sengaja Ulur Perdamaian demi Taklukkan Ukraina

Willy Haryono • 16 December 2025 14:19

London: Kepala badan intelijen MI6 Inggris, Blaise Metreweli, mengatakan pada Senin, 15 Desember 2025, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menghambat upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina dan menguji Barat dengan taktik yang berada tepat di bawah ambang batas perang.

Ia mengatakan Putin sengaja mengulur negosiasi untuk menghentikan konflik dan tetap bertekad untuk menaklukkan Ukraina serta mengganggu anggota NATO. 

Metreweli menuduh Moskow mensponsori serangan siber terhadap infrastruktur penting negara lain, intrusi drone di sekitar bandara Eropa, kampanye pembakaran, sabotase, disinformasi, dan aktivitas agresif di laut Inggris, serta di atas dan di bawah ombak.

Ia menegaskan, bahwa ekspor kekacauan adalah fitur, bvladivlaukan bug, dalam pendekatan Rusia terhadap keterlibatan internasional ini, dan harus bersiap sampai Putin dipaksa mengubah perhitungannya. 

Metreweli, 48, adalah wanita pertama yang memimpin dinas intelijen luar negeri Inggris yang berusia 116 tahun dan Ia juga memberi wartawan pandangan sekilas ke markas MI6 di London, yang disebutnya akrab bagi penggemar film di mana pun dari film thriller mata-mata James Bond. Ia mengatakan teknologi yang berkembang pesat menulis ulang aturan konflik dan ancaman hibrida dari negara dan kelompok ekstremis berarti garis depan ada di mana-mana.

Meski pidato tersebut menyinggung singkat tentang implikasi bagi keamanan nasional dari Tiongkok, Metreweli berfokus pada ancaman dari Rusia yang agresif, ekspansionis, dan revisionis. Ia mengatakan, bahwa Rusia sedang menguji Inggris di zona abu-abu dengan taktik yang berada tepat di bawah ambang batas perang.

Dunia yang Lebih Berbahaya

Peringatan dari MI6 ini muncul di tengah serangkaian pertemuan diplomatik yang bertujuan mengakhiri perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina hampir empat tahun lalu.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di Berlin pada hari Senin untuk bertemu dengan utusan AS, pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris dengan Sekutu Kyiv berusaha memperkuat dukungan untuk Ukraina di tengah tekanan Washington untuk segera menerima kesepakatan damai yang dimediasi AS.

Metreweli, yang dikenal sebagai C, mengatakan kecakapan teknologi dan intelijen manusia sama-sama kunci untuk memerangi jaringan ancaman keamanan yang saling terkait. Ia mengatakan petugas MI6 harus sama nyamannya dengan baris kode seperti halnya dengan sumber manusia, sama fasihnya dalam Python seperti dalam berbagai bahasa.

“Dunia kita sekarang lebih berbahaya dan penuh persaingan daripada beberapa dekade terakhir, kita sedang diperebutkan dari laut hingga luar angkasa, dari medan perang hingga ruang rapat dan bahkan otak kita, karena disinformasi memanipulasi pemahaman kita tentang satu sama lain dan diri kita sendiri, kata Metreweli, seperti dikutip, PBS News, Selasa, 16 Desember 2025.

Ancaman terhadap NATO

Dalam sebuah peringatan kepada para musuh Inggris, ia mengatakan MI6 akan mempertajam keunggulan dan mengambil risiko yang diperhitungkan. Ia merujuk pada naluri SOE (Special Operations Executive), badan klandestin yang mengirim agen dalam misi sabotase berani di Eropa yang diduduki Nazi selama Perang Dunia II, seraya menambahkan, tidak akan pernah merendahkan diri ke taktik lawan kami dan harus berusaha mengungguli mereka. 

Peringatan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian peringatan oleh otoritas pertahanan dan keamanan Barat tentang meningkatnya ancaman hibrida dari negara-negara seperti Rusia, Iran, dan pada tingkat tertentu Tiongkok, yang penggunaan alat siber, spionase, dan operasi pengaruhnya dinilai mengancam stabilitas global.

Pekan lalu, Inggris menjatuhkan sanksi kepada beberapa media Rusia atas dugaan perang informasi dan dua perusahaan teknologi Tiongkok atas aktivitas siber yang luas dan tanpa pandang bulu.

Sementara itu, dalam pidato terpisah, Kepala militer Inggris, Kepala Marsekal Udara, Richard Knighton, mengatakan tujuan Putin adalah menantang, membatasi, memecah, dan pada akhirnya menghancurkan NATO. Ia berargumen, bahwa Inggris membutuhkan militer yang lebih kuat dan infrastruktur yang lebih tangguh untuk menghadapi ancaman yang berkembang.

"Tujuan kita adalah menghindari perang, tetapi harga untuk menjaga perdamaian terus meningkat," katanya. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Selam Rusia dengan Drone

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)