Bantah Provokator, Kapuspen TNI Beberkan Kronologi Pengamanan Anggota Bais Saat Demo

Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen (Marinir) Freddy Ardianzah. Foto: Metro TV/Endhita.

Bantah Provokator, Kapuspen TNI Beberkan Kronologi Pengamanan Anggota Bais Saat Demo

Endhita Triantara • 5 September 2025 22:06

Jakarta: Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen (Marinir) Freddy Ardianzah menegaskan informasi terkait tuduhan personel TNI menjadi provokator dalam aksi demo beberapa waktu lalu adalah hoaks. Hal itu disampaikan karena banyak konten bernarasi negatif dan framing menyesatkan yang kemudian dipakai untuk mendiskreditkan TNI. 

Bantahan tersebut disampaikan Freddy dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI, Jakarta Timur. Dia menilai pemberitaan yang menyebut TNI ditangkap atau menjadi provokator telah melukai moral prajurit yang saat itu justru membantu Polri meredam kerusuhan. 

“Konten-konten yang bernarasi negatif, kemudian framing-framing yang menyesatkan, yang sebenarnya sudah saya sampaikan, lima hari yang lalu kalau tidak, salah itu, kalau itu hoax, tidak benar,” tegas Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah, Jakarta, Jumat 5 September 2025.

Freddy menegaskan bahwa foto yang tersebar memang benar menampilkan anggota BAIS TNI. Namun, narasi foto tersebut keliru. 

Ia menjelaskan kronologi keberadaan Mayor SS, anggota BAIS TNI, yang saat itu bertugas di sekitar flyover Slipi saat kerusuhan pada 31 Agustus 2025. Pada pukul 15.25 WIB, Mayor SS bersama empat anggota sedang melaksanakan tugas pemantauan. 
 

Baca juga: 

Bareskrim Tangkap 2 Pelaku Provokasi Penjarahan dan Pembakaran di Medsos


Saat bentrokan massa dengan Brimob pecah pukul 17.05 hingga 22.00 WIB, pasukan Brimob berhasil memukul mundur massa ke arah Pejompongan. Kemudian pukul 22.00–22.30 WIB, massa terpecah dua arah menuju Pejompongan dan Benhil.

Pada pukul 22.30 hingga 23.15 WIB, Mayor SS mengikuti pergerakan pasukan Brimob menuju Penjompongan. Saat itu ia terpisah dari rekan-rekannya akibat gas air mata, lalu duduk di atas motor di dekat pom bensin. 

Pada pukul 23.25 WIB, ia sempat diamankan oleh pasukan Brimob yang patroli. Namun, setelah menunjukkan identitas dan surat tugas, Mayor SS dilepaskan.

“Selanjutnya, personal BAIS tersebut dilepas dari pegangan tertua, kemudian menyampaikan mayor SS itu, maaf pak saya dari tadi di belakang pasukan Brimob. Sehingga alur perjalanannya dia tahu. Karena posisnya di belakang pasukan Brimob.” jelas Freddy.

“Tugasnya murni tugas negara untuk memantau. Karena pengumpulan data itu dibutuhkan oleh pimpinan,” tegas Freddy.

Freddy menegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam demonstrasi. Dia menegaskan tugas intelijen bersifat rahasia dan murni untuk kepentingan negara. 

Menurutnya, kehadiran personel BAIS di lapangan adalah bagian dari deteksi dini. Serta pencegahan potensi ancaman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)