Muhammad Deif. (Dok. Pasukan Pertahanan Israel)
Riza Aslam Khaeron • 4 June 2025 13:35
Daraa: Sebuah kelompok bersenjata yang menamakan diri mereka Brigade Syahid Mohammed Al-Deif mengeklaim bertanggung jawab atas serangan roket dari wilayah Suriah ke posisi militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Melansir Shafaq News pada Selasa, 3 Juni 2025, kelompok ini menyatakan telah meluncurkan dua roket dari Provinsi Daraa, Suriah. Pernyataan itu menandai kemunculan kelompok baru yang memicu pertanyaan di Israel maupun Gaza. Hamas dilaporkan membantah keterkaitan dengan kelompok ini, serta menyatakan tidak mengetahui pembentukan, kepemimpinan, ataupun pendanaannya.
Brigade ini menisbatkan nama mereka kepada Mohammed Deif, komandan legendaris Izz al-Din al-Qassam Brigades yang wafat pada 13 Juli 2024 akibat serangan udara Israel. Deif dikenal luas sebagai arsitek strategi perlawanan Hamas dan tokoh yang sulit ditangkap hidup-hidup oleh militer Israel.
Julukan “Kucing dengan sembilan nyawa” diberikan kepadanya karena berhasil selamat dari setidaknya tujuh upaya pembunuhan oleh Israel sejak 2001. Ia menjadi simbol perlawanan bersenjata di Gaza, dan wafatnya baru dikonfirmasi Hamas pada 30 Januari 2025 setelah disangkal selama berbulan-bulan.
Militer Israel mengatakan roket jenis Grad tersebut mendarat di area terbuka dan tidak menimbulkan korban. Namun sebagai balasan, pasukan Israel melancarkan serangan artileri dan udara ke wilayah Suriah, tepatnya di sekitar desa Maar dan Koya di daerah Lembah Yarmouk.
Sumber lokal melaporkan bahwa empat kendaraan militer Israel memasuki pos yang dikenal dengan nama Thaknet al-Jazira di barat Daraa.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur Israel memasuki wilayah udara pesisir Suriah, sementara drone patroli terlihat melayang di atas wilayah Daraa.
Seorang komandan senior dari Brigade Al-Deif mengatakan kepada Al Jazeera bahwa "serangan akan terus berlanjut sampai Israel menghentikan serangannya di Gaza." Ia menambahkan bahwa aksi tersebut adalah "respons atas pembantaian terhadap warga lemah di Jalur Gaza."
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz merespons keras klaim serangan tersebut dan memperingatkan bahwa Presiden transisi Suriah Ahmed Al-Shraa akan "bertanggung jawab langsung atas segala ancaman dari wilayah Suriah."
Baca Juga: Militer Israel Lancarkan Serangan Usai Terancam Hantaman Roket dari Suriah |