Jokowi Sepakat Tidak Boleh Ada Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo

Jokowi, Foto: Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab

Jokowi Sepakat Tidak Boleh Ada Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo

Triawati Prihatsari • 13 February 2025 21:37

Solo: Presiden ke 7 Joko Widodo buka suara terkait pernyataan Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal tidak boleh ada matahari kembar. Jokowi membenarkan pernyataan SBY tersebut.

"Ya memang nggak boleh ada matahari kembar. Matahari di dunia ini harus ada satu. Enggak boleh (matahari kembar)," tegasnya, di Solo, Kamis, 13 Februari 2025.

Tidak hanya menyatakan tidak boleh ada matahari kembar, Jokowi juga menyinggung hal sama untuk nahkoda kapal. "Kapal itu nahkodanya satu," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada Presiden Prabowo Subianto agar tak ada matahari kembar di pemerintahannya.
Hal itu ditanggapi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, yang menilai saat ini justru ada bulan yang ingin menjadi matahari.
 

Baca: Jokowi Beri Satu Pesan untuk Gibran: Ojo Kemajon, Apa Maknanya?

"Wah itu pesan yang baik, sebenarnya kan bukan matahari kembar, ini sudah ada yang jadi bulan masih pengen matahari juga. Jadi selalu kalau datang bulan itu kan bikin masalah," ujar Deddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

Saat disinggung sosok bulan itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Deddy enggan menjawab secara lugas. Dia hanya menegaskan, matahari saat ini hanya Prabowo.
 
"Ya enggak tahu, tapi saya sih menganggap bahwa matahari cuma Pak Prabowo. Kalau yang lain mah merasa matahari atau bulan yang enggak purnama lagi gitu saja," ucap Deddy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)