Menlu AS Sebut Zelensky Harus Minta Maaf atas ‘Keributan’ di Gedung Putih

Menlu AS Marco Rubio. (Anadolu Agency)

Menlu AS Sebut Zelensky Harus Minta Maaf atas ‘Keributan’ di Gedung Putih

Willy Haryono • 1 March 2025 17:32

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus meminta maaf setelah pertemuannya di Ruang Oval dengan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden J.D. Vance berubah menjadi konfrontasi menegangkan, menurut Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Rubio, yang menghadiri pertemuan tersebut, mempertanyakan apakah Zelensky benar-benar menginginkan perdamaian dalam perang Ukraina dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan Kaitlan Collins dari kantor berita CNN, Rubio berpendapat bahwa Zelensky “mengubah hal ini menjadi kegagalan baginya,” dan oleh karena itu harus bertanggung jawab.

“Dia tidak perlu masuk ke sana dan bersikap antagonis,” katanya di The Source dan dikutip Kyiv Post, Sabtu, 1 Maret 2025.

Pertemuan tersebut, yang berakhir tanpa kesepakatan tentang pemanfaatan mineral langka Ukraina atau memajukan negosiasi perdamaian, membuat Trump dan Vance menuduh Zelensky kurang bersyukur atas bantuan militer AS serta melebih-lebihkan pengaruhnya dalam negosiasi.

Rubio menyarankan bahwa pendekatan Zelensky mungkin menunjukkan keengganan untuk mengejar penyelesaian.

"Dia mengatakan menginginkan perdamaian, tetapi mungkin tidak," kata Rubio.

"Ketika Anda mulai berbicara agresif seperti itu—presiden adalah pembuat kesepakatan. Dia sudah banyak membuat kesepakatan sepanjang hidupnya—Anda tidak akan bisa mengajak orang untuk berunding,” sambung dia.

Keributan di Gedung Putih

Ketegangan dilaporkan meningkat ketika Zelensky menantang saran Vance bahwa diplomasi dapat membuka jalan bagi perdamaian. Kala itu, Zelensky mengingatkan Vance pada manuver diplomatik Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya, sebelum meluncurkan invasi skala penuh pada tahun 2022.

"Diplomasi macam apa, JD, yang sedang Anda bicarakan?" tanya Zelensky.

Vance menanggapinya dengan menyebut pemimpin Ukraina itu "tidak sopan" karena mencoba memperdebatkan masalah tersebut "di hadapan media Amerika." Rubio mengatakan pertemuan itu "menjadi kacau" setelah pertukaran pendapat antara Zelensky dan Vance.

Setelah pertemuan itu, Senator Carolina Selatan Lindsey Graham—yang biasanya merupakan pendukung kuat Ukraina—menyarankan agar Zelensky mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Ketika ditanya tentang hal ini, Rubio mengatakan Trump tidak mengambil posisi apa pun terkait masalah ini, tetapi menekankan bahwa Zelensky akan diterima kembali di Gedung Putih "ketika ia siap untuk berdamai dan ia serius tentang perdamaian."

Baca juga:  Zelensky Sebut Perdebatannya dengan Trump Buruk bagi AS dan Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)