Zelensky Sebut Perdebatannya dengan Trump Buruk bagi AS dan Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EPA-EFE)

Zelensky Sebut Perdebatannya dengan Trump Buruk bagi AS dan Ukraina

Willy Haryono • 1 March 2025 14:51

Washington: Dalam peristiwa yang mengejutkan banyak pihak, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berselisih di hadapan sorot media di Gedung Putih pada hari Jumat.

Trump, dan juga Wakil Presiden AS JD Vance, menuduh Zelensky kurang berterima kasih atas bantuan AS kepada Ukraina selama ini. Sementara Zelensky hanya menekankan bahwa Ukraina menginginkan jaminan keamanan jika harus menyepakati gencatan senjata.

Mengutip dari ITV, Sabtu, 1 Maret 2025, Zelensky dan timnya diminta untuk pergi lebih awal setelah perdebatan sengit di Ruang Oval, di mana Trump menuduhnya "berjudi dengan Perang Dunia III,” dan Vance menyebutnya "tidak sopan."

Usai pertemuan, Zelensky menolak meminta maaf atas perdebatan sengitnya dengan Trump, tetapi berharap dapat memperbaiki hubungan.

Masih di hari yang sama, Zelensky muncul di Fox News, di mana ia ditanya apakah hubungannya dengan Trump dapat diselamatkan.

"Ya, tentu saja, karena ini hubungan yang lebih dari dua presiden," jawab Zelensky.

"Ini adalah hubungan historis, hubungan yang kuat antara rakyat kita, dan itulah sebabnya saya selalu memulai untuk mengucapkan terima kasih kepada rakyat Anda dari rakyat kita,” sambungnya.

Namun, Zelensky mengatakan dirinya "tidak yakin bahwa kami melakukan sesuatu yang buruk" ketika ditanya tentang perdebatan tersebut, tetapi mengakui bahwa itu "buruk bagi kedua belah pihak."

"Tentu saja, saya berterima kasih kepada presiden, dan, tentu saja, kepada Kongres, tetapi pertama-tama, kepada rakyat Anda. Rakyat Anda membantu menyelamatkan rakyat kami. Kami sangat ingin memiliki semua hubungan yang kuat ini," tambah Zelensky.

Sementara itu, setelah pertemuan di Gedung Putih, Trump berbicara kepada wartawan sebelum menuju Florida, dan dia mengakui bahwa pertemuan itu tidak "hebat" dan mengatakan Zelensky "berlebihan." Ia mengulangi bahwa dia "menginginkan perdamaian,” dan menuduh Zelensky hanya ingin “berperang, berperang, berperang.”

Untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS, Trump mengatakan Zelensky perlu "mengatakan bahwa dia menginginkan perdamaian." Presiden berusia 78 tahun itu mengatakan dalam tulisan sebelumnya di Truth Social, bahwa Zelensky "tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat" dan bahwa dia telah "tidak menghormati" AS.

Sebagai tanggapan, para pemimpin Eropa mendukung Zelensky, meyakinkannya bahwa dia tidak sendirian.  Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menjanjikan "dukungan tak tergoyahkan" untuk Ukraina.

Baca juga:  Disebut Kurang Bersyukur, Zelensky Sudah 33 Kali Berterima Kasih ke AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)