Presiden RI Prabowo Subianto bersama sejumlah driver ojek online. Dok. IG Prabowo
M Rodhi Aulia • 12 March 2025 15:03
Jakarta: Kebijakan pemerintah dalam menyambut Lebaran 2025 memicu optimisme di berbagai sektor. Presiden RI Prabowo Subianto memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) penuh bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk PNS, PPPK, TNI, dan Polri. Selain itu, insentif lain seperti penurunan harga tiket pesawat dan tarif tol semakin mendorong daya beli masyarakat.
"Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membantu masyarakat yaitu: penurunan harga tiket pesawat setidaknya sebesar 13 sampai 14 persen selama dua minggu masa liburan Idulfitri; penurunan harga tarif tol dan transportasi selama mudik Lebaran; pemberian THR bagi karyawan swasta, BUMN, BUMD; dan bonus hari raya untuk pengemudi dan kurir online yang baru saja diumumkan pada hari kemarin," ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca juga: Simak Tips Mengelola THR Biar Nggak Cuma 'Numpang Lewat'
Tak hanya itu, pemerintah juga telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025 yang mengatur kebijakan pemberian THR dan gaji ke-13 bagi aparatur negara. "THR dan gaji ke-13 tahun 2025 akan diberikan kepada seluruh aparatur negara di pusat dan di daerah, termasuk PNS, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), prajurit TNI dan Polri, para hakim, serta para pensiunan dengan jumlah total mencapai 9,4 juta penerima," lanjut Prabowo.
Optimisme ini juga tercermin di pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,55% ke level 6.647,45 pada jeda sesi pertama perdagangan Rabu, 12 Maret 2025. Sebanyak 280 saham mengalami kenaikan, sementara nilai transaksi mencapai Rp4,56 triliun. Sebelumnya, IHSG sempat melemah dalam dua hari berturut-turut, tetapi langsung menguat ke level 6.597,17 setelah perdagangan dibuka pada pukul 09.15 WIB.
Keputusan pemerintah untuk memberikan THR penuh dan insentif lainnya diyakini akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang Lebaran. Hal ini berpotensi memperkuat konsumsi domestik yang menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.