Penembakan di Malaysia Dinilai Momentum Bereskan Persoalan PMI

Ilustrasi DPR/Medcom.id/Githa

Penembakan di Malaysia Dinilai Momentum Bereskan Persoalan PMI

Rahmatul Fajri • 28 January 2025 17:56

Jakarta: Wakil Ketua DPR koordinator bidang kesejahteraan rakyat (kesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI), yang berangkat lewat jalur ilegal. Menurut Cucun, masih banyakya PMI jalur nonformal menyebabkan dampak turunan kepada pekerja Indonesia, salah satunya penembakan.

“Kita berharap Kementerian Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) bisa segera menyelesaikan banyaknya pekerjaan rumah terkait PMI, termasuk pekerja yang berangkat ke luar negeri tanpa jalur resmi seperti ini,” kata Cucun melalui keterangannya, Selasa, 28 Januari 2025.

Cucun mengungkapkan pentingnya persoalan PMI menjadi perhatian setelah adanya insiden Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025. Insiden penembakan PMI itu dilakukan oleh otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). 
 

Baca: DPR Tegaskan Penembakan WNI oleh Otoritas Maritim Malaysia Berlebihan

Dalam insiden itu, satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu orang kritis. Mereka yang terluka dikabarkan merupakan warga Aceh, sementara korban meninggal dunia berasal dari Riau.

Cucun menilai dibentuknya kementerian khusus terkait PMI menunjukkan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi para pekerja migran Indonesia yang jumlahnya sangat besar. 

Selain isu kekerasan PMI, masalah besar yang saat ini banyak menimpa pekerja migran adalah penyekapan hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO) WNI di sejumlah negara yang dipaksa bekerja sebagai admin judi online.

“Harus ada terobosan untuk menyelamatkan warga kita agar tidak semakin banyak yang tergiur bekerja di luar negeri secara unprocedural, yang kemudian banyak menjadi korban perdagangan orang, bahkan hingga kekerasan,” pungkasnya.(faj)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)