Saham Asia Pagi Ini Melejit di Tengah Optimisme Pemangkasan Suku Bunga Fed

Ilustrasi papan perdagangan saham pada bursa Nikkei. Foto: Freepik.

Saham Asia Pagi Ini Melejit di Tengah Optimisme Pemangkasan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 24 November 2025 11:07

Singapura: Sebagian besar saham Asia naik pada perdagangan Senin pagi, memulihkan beberapa kerugian baru-baru ini di tengah optimisme pasar terhadap langkah Federal Reserve AS yang akan memangkas suku bunga pada periode Desember.

Pembelian kembali saham teknologi yang sempat terpuruk dengan harga murah juga membantu, karena investor kembali ke sektor ini setelah mengalami kerugian tajam dalam beberapa pekan terakhir. Namun, volume perdagangan regional terhambat oleh liburan di Jepang.

Di sisi lain, saham Tiongkok melemah, dengan saham pembuat cip lokal anjlok tajam setelah adanya laporan AS sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan Nvidia Corporation untuk melanjutkan penjualan cip utama di negara tersebut.

Pasar Asia mengambil isyarat positif dari sesi perdagangan Jumat di Wall Street, dan beberapa komentar bernada dovish dari pejabat The Fed membantu meningkatkan selera risiko. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,5 persen karena Wall Street berupaya untuk pulih lebih lanjut dari penurunan baru-baru ini.

Mengutip Investing.com, Senin, 24 November 2025, KOSPI Korea Selatan naik 1,2 persen, sementara ASX 200 Australia naik 1,0 persen. Kontrak berjangka untuk indeks Nifty 50 India stagnan, sementara Hang Seng Hong Kong naik 1,3 persen karena penguatan saham teknologi yang lebih luas.
 

Baca juga: Saham Berjangka Wall Street Melejit di Tengah Gairah Pemangkasan Suku Bunga Fed


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Peluang 67,3% untuk pemotongan suku bunga 25 bp


Keuntungan terutama didorong oleh kebangkitan kembali taruhan pada pemotongan suku bunga pada Desember oleh Fed, terutama setelah Presiden Fed New York John Williams menyerukan pemotongan suku bunga pada Desember.

Pedagang terlihat memperkirakan peluang sebesar 67,3 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada Desember, berbalik dari peluang sebesar 39,8 persen yang terlihat minggu lalu, CME Fedwatch menunjukkan.

Sejumlah data ekonomi AS untuk September, termasuk data inflasi dan pasar tenaga kerja, akan dirilis minggu ini dan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi terbesar di dunia tersebut. Namun, minimnya data untuk Oktober akan membuat The Fed lengah dalam rapat awal Desember.

Meski demikian, prospek suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi pasar saham berbasis risiko, mengingat suku bunga yang lebih rendah membebaskan lebih banyak likuiditas untuk diinvestasikan dalam risiko.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)