Donald Trump: Kelaparan di Gaza Nyata, Anak-Anak Terlihat Lapar

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Donald Trump: Kelaparan di Gaza Nyata, Anak-Anak Terlihat Lapar

Willy Haryono • 29 July 2025 07:12

Edinburgh: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa warga di Jalur Gaza sedang mengalami "kelaparan nyata,” bertolak belakang dari pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sebelumnya menegaskan tidak ada kelaparan di wilayah terkepung tersebut.

Saat ditanya apakah ia setuju dengan Netanyahu bahwa klaim tentang kelaparan di Gaza merupakan “kebohongan terang-terangan," Trump menjawab: “Saya rasa… anak-anak itu terlihat sangat lapar. Itu jelas kondisi kelaparan yang nyata.”

Pernyataan ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Skotlandia.

“Tidak ada satu pun pihak yang berbuat luar biasa di sana. Semuanya kacau… Saya bilang ke Israel mungkin mereka harus mencoba cara yang berbeda,” lanjut Trump, dikutip dari BBC, Selasa, 29 Juli 2025.

Pernyataan Trump muncul setelah Kepala Kemanusiaan PBB menyebut bahwa "jumlah makanan dalam skala besar" dibutuhkan untuk mencegah kelaparan massal di Gaza.

Tom Fletcher, pejabat tinggi kemanusiaan PBB, mengatakan kepada BBC bahwa ia menyambut baik langkah Israel pada akhir pekan lalu yang mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza, baik melalui pengiriman udara maupun jeda militer untuk memungkinkan konvoi makanan mencapai warga sipil.

Namun, Fletcher menambahkan bahwa bantuan yang sudah dikirim sejauh ini masih bagaikan “setetes air di lautan” dibandingkan kebutuhan sebenarnya.

“Ini langkah awal, tetapi beberapa hari ke depan akan menjadi penentu. Kita harus mengirim bantuan dalam skala jauh lebih besar, dan jauh lebih cepat,” ujar Fletcher kepada BBC Radio 4.

Pada hari Minggu, militer Israel menyatakan bahwa 120 truk bantuan berhasil diambil dari titik penyeberangan dalam “jeda taktis” harian selama 10 jam. Israel juga mengatakan bahwa Yordania dan Uni Emirat Arab telah menjatuhkan 28 paket bantuan makanan melalui udara.

Beberapa jam setelah pernyataan Fletcher, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengumumkan bahwa 14 orang lagi meninggal dunia akibat malnutrisi dalam 24 jam terakhir.

Baca juga:  Bertentangan dengan Data, PM Israel Tegaskan Tak Ada Kelaparan di Gaza

Kelaparan di Gaza

Jumlah korban tewas akibat kelaparan sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 kini telah mencapai 147 jiwa, termasuk 88 anak-anak, menurut data kementerian tersebut.

Israel, yang mengendalikan seluruh akses masuk bantuan ke Gaza, terus membantah bahwa wilayah tersebut mengalami kelaparan dan menolak tudingan bahwa mereka bertanggung jawab atas krisis kekurangan makanan.

Masih di hari Minggu, militer Israel mengklaim telah memulai sejumlah langkah untuk meningkatkan "respon kemanusiaan" di Gaza dan menepis “klaim palsu tentang kelaparan yang disengaja.”

Israel menerapkan “jeda taktis lokal” di tiga wilayah Gaza selama 10 jam per hari, serta membangun “jalur aman yang ditetapkan” untuk konvoi bantuan.

Militer juga mengizinkan kembali pengiriman bantuan melalui udara oleh negara asing, meski sejumlah lembaga kemanusiaan menyebut metode ini tidak efektif dan berbahaya.

Badan militer Israel COGAT, yang mengoordinasikan bantuan masuk ke Gaza, mengatakan bahwa lebih dari 120 truk bantuan berhasil dikumpulkan dari titik penyeberangan oleh PBB dan organisasi internasional lainnya pada hari Minggu. Ratusan truk lainnya disebut masih menunggu untuk dikumpulkan.

Namun, Fletcher mengatakan bahwa PBB baru berhasil mengumpulkan kurang dari 100 truk bantuan pada periode yang sama, dan menambahkan bahwa antara 600 hingga 700 truk per hari berhasil masuk ke Gaza selama masa gencatan senjata dua bulan antara Israel dan Hamas di awal tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)