Girang BI Rate Turun, Tapi Apindo Nilai Belum Cukup

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani. MI/Insi Nantika Jelita.

Girang BI Rate Turun, Tapi Apindo Nilai Belum Cukup

Insi Nantika Jelita • 22 May 2025 10:31

Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani merespons positif langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) ke level 5,5 persen. Meski demikian, ia menilai penurunan tersebut masih tergolong marginal dan belum cukup signifikan untuk menjawab kebutuhan daya saing sektor usaha.

"Penurunan BI Rate ini tentu menggembirakan pelaku usaha. Namun, tingkat penurunannya masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha dalam menghadapi tekanan biaya pinjaman," ujar Shinta kepada Media Indonesia, dikutip Kamis, 22 Mei 2025.

Shinta menuturkan penurunan suku bunga acuan belum tentu langsung berdampak pada suku bunga pinjaman riil yang diterima pelaku usaha sehari-hari. Hal ini terutama berlaku jika tren penurunan BI Rate tidak berlanjut, atau jika tidak ada kebijakan lanjutan dari pemerintah untuk mendorong sektor keuangan agar menurunkan suku bunga kredit dan mempercepat penyaluran pembiayaan ke sektor riil.

Oleh karena itu, pihaknya berharap BI dapat terus melanjutkan tren penurunan suku bunga hingga tingkat suku bunga pinjaman nasional menjadi setara. "Bahkan, bisa lebih rendah dibandingkan rata-rata suku bunga di kawasan ASEAN," lanjutnya.
 

Baca juga: 

Pelonggaran Suku Bunga BI Diprediksi Masih akan Berlanjut



(Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Dok MI)

Pemerintah diminta perluas akses pembiayaan

Tak hanya dari sisi bank sentral, Apindo juga mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tambahan guna memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha. 

Upaya tersebut mencakup relaksasi persyaratan pinjaman dan insentif yang dapat menurunkan suku bunga pinjaman riil. Menurut Shinta, hal ini penting agar kebijakan pelonggaran moneter benar-benar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara nyata.

Lebih lanjut, Shinta mengakui bahwa keputusan BI kali ini cukup mengejutkan, mengingat selama ini bank sentral cenderung berhati-hati dalam menurunkan suku bunga di tengah ketidakpastian global yang tinggi.

"Meski penurunan BI Rate di luar dugaan, kami tetap menyambut baik langkah ini dan berharap tren penurunan suku bunga dapat berlanjut ke depan demi mendukung pertumbuhan sektor riil dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia," tutup Shinta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)