Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 1 October 2025 15:25
Jakarta: Istilah "3 digit" kerap muncul dalam percakapan terkait nominal uang, khususnya gaji atau nilai sebuah proyek. Frasa ini merupakan slang yang digunakan untuk menyederhanakan penyebutan jumlah uang dalam nominal besar sekaligus menjaga privasi.
Penggunaan istilah ini populer di kalangan masyarakat untuk membahas topik finansial yang dianggap sensitif tanpa harus menyebut angka secara gamblang. Namun, pemahaman akan artinya menjadi kunci agar tidak terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi.
Dalam konteks percakapan finansial, angka "3" pada frasa "3 digit" merujuk pada nominal ratusan juta rupiah. Misalnya, penghasilan sebesar Rp150.000.000 atau Rp471.000.000 dapat disebut sebagai penghasilan "3 digit".
Istilah ini juga memiliki tingkatan. Seseorang dengan gaji "1 digit" berarti memiliki penghasilan di rentang jutaan rupiah, sementara "2 digit" merujuk pada pendapatan belasan hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Secara etimologi, kata digit sendiri memiliki sejarah panjang yang berbeda dari penggunaan slang saat ini. Menurut Kamus Merriam-Webster, kata ini berasal dari bahasa Latin “digitus” yang berarti jari tangan atau kaki, yang dahulu digunakan sebagai alat bantu hitung.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan digit sebagai letak angka pada bilangan atau setiap angka Arab dari 0 hingga 9. Dengan kata lain, digit merupakan simbol atau representasi dari sebuah angka yang penggunaannya pertama kali tercatat pada abad ke-14.
Di luar makna slang, digit juga memiliki arti harfiah, yaitu jumlah angka dalam sebuah bilangan. Berikut adalah contoh penggunaan digit secara harfiah: