Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 27 August 2025 11:10
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) tetap kokoh sedikit di bawah level psikologis USD3.400 per troy ons pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025, didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya keraguan terhadap independensi Federal Reserve (The Fed) setelah langkah mengejutkan Presiden Donald Trump yang berupaya memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook.
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, mengatakan ketidakpastian politik dan arah kebijakan moneter AS kembali memicu permintaan aset safe-haven, termasuk emas, yang dalam dua pekan terakhir mencatatkan reli signifikan.
Ia menilai tren bullish emas belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Menurut Andy, analisis candlestick dan indikator Moving Average saat ini masih mengisyaratkan potensi kenaikan lebih lanjut.
"Selama tekanan beli terus berlanjut, emas berpeluang menembus ke area USD3.405. Namun, jika momentum melemah, koreksi wajar dapat menguji level support USD3.367," jelas Andy dikutip dari analisa harian, Rabu, 27 Agustus 2025.
Pada perdagangan Rabu, 27 Agustus 2025, harga emas sempat menyentuh level USD3.393, level tertinggi baru dalam dua minggu terakhir. Lonjakan ini dipicu meningkatnya ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
"Pasar kini menilai peluang pemangkasan bisa terjadi secepat September, terutama setelah pidato dovish Jerome Powell di Jackson Hole dan rilis data ekonomi yang menunjukkan pelemahan," papar dia.
Faktor fundamental semakin memperkuat reli emas. Data pesanan Barang Tahan Lama AS untuk Juli tercatat turun 2,8 persen, menunjukkan pelemahan sektor manufaktur. Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board pada Agustus juga menurun. Kombinasi data ini menambah alasan bagi The Fed untuk segera mengambil langkah pelonggaran kebijakan.
Baca juga: Kilau Harga Emas Dunia Mentereng Lagi |