Ilustrasi bursa saham Asia. Foto: MI.
Husen Miftahudin • 13 May 2024 11:40
Jakarta: Saham-saham Asia Pasifik menunjukkan kinerja yang beragam pada perdagangan Senin ini, menyusul kenaikan selama sepekan di pasar saham Amerika Serikat (AS).
Pada pukul 7.30 WIB, dilansir Investing.com, Senin, 13 Mei 2024, S&P/ASX 200 mengalami penurunan tipis sebesar 0,1 persen. Sementara KOSPI 200 Korea Selatan mengalami kenaikan 0,2 persen dan Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan 0,3 persen.
Saham-saham AS mengakhiri minggu sebelumnya dengan keuntungan, menjauhkan pasar lebih jauh dari kinerja lesu yang disaksikan pada periode April.
Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan 0,3 persen, menandai kemenangan sesi perdagangan kedelapan berturut-turut untuk tahun ini. Indeks S&P 500 naik tipis 0,2 persen dan NASDAQ Composite hampir tidak berubah. Sejauh ini di bulan Mei, ketiga indeks tersebut telah naik setidaknya 3,7 persen.
Kinerja pada Mei menandakan perubahan dari April ketika data inflasi yang tinggi secara tak terduga mengganggu antisipasi Wall Street untuk penurunan suku bunga, memicu aksi jual obligasi dan berdampak pada pasar saham.
Data selanjutnya yang menunjukkan perlambatan dalam perekrutan tenaga kerja dan peningkatan klaim pengangguran telah meredakan kekhawatiran beberapa investor tentang inflasi yang berkepanjangan yang melampaui target dua persen Federal Reserve.
Tumbuhnya keyakinan akan perlambatan ekonomi secara bertahap telah berkontribusi pada reli obligasi bulan ini, yang menyebabkan penurunan imbal hasil.
Benchmark 10-tahun Imbal hasil obligasi meningkat setelah survei, berada di 4,503 persen. Kenaikan imbal hasil ini sejalan dengan penurunan harga. Di pasar saham, reli dipimpin oleh sektor-sektor yang lebih defensif termasuk utilitas, industri, dan material. Saham-saham perusahaan energi juga meningkat, meskipun harga minyak relatif stabil.
Baca juga: Banyak Perusahaan Bangkrut Hadapi Tingginya Suku Bunga |