TPS 65 Kota Cirebon Gunakan Tinta Berbahan Kunyit

Warga sedang menyelupkan jarinya ke tinta kunyit di TPS 65 Kampung Benda Kereap Kota Cirebon.

TPS 65 Kota Cirebon Gunakan Tinta Berbahan Kunyit

Ahmad Rofahan • 14 February 2024 15:00

Cirebon: Ada yang berbeda dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 65 di RW 11 Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Di TPS ini menggunakan tinta yang terbuat dari kunyit sebagai penanda warga yang telah mencoblos. Penggunaan tinta kunyit, memang sudah menjadi kebiasaan di kampung ini. Setiap diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu), panitia pemilihan setempat, pasti menyiapkan tinta kunyit.

Bagus Ridwan, Ketua TPS 65 mengatakan, bahwa penggunaan tinta kunyit ini, selain sudah menjadi tradisi, juga ingin menjaga identitas budaya lokal dan nuansa tradisional.

"Di sini, kami memang menggunakan tinta kunyit, untuk menjaga tradisi dan identitas budaya lokal," ujar Bagus, Rabu 14 Februari 2024.
 

Baca: Sempat Terjadi Selisih, Paslon 02 Unggul di TPS Gibran

Muhammad Damiri, 28, salah satu warga menuturkan, ia sangat senang bisa berpartisipasi untuk menggunakan suaranya dalam Pemilu tahun ini. Selain itu, ia juga bangga bisa merasakan secara langsung penggunaan tinta kunyit, sebagai bukti melakukan pencoblosan di TPS tersebut.

"Penggunaan tinta kunyit, merupakan pengalaman yang berbeda," kata Damiri.

Damiri juga menambahkan, penggunaan tinta kunyit, merupakan salah satu bentuk menjaga kearifan lokal di kampungnya. Ia juga menyebut, bahwa antusiasme masyarakat dalam Pemilu 2024 kali ini, mendapatkan respon yang positif dari masyarakat setempat.

"Kami bangga bisa menjadi bagian proses demokrasi ini," kata Damiri.

Pada proses pelaksanaan pemilihan yang berlangsung di TPS 65 ini, petugas mengarahkan seluruh pemilih, untuk memasukkan jarinya kedalam botol berisi tinta kunyit.

Penggunaan tinta kunyit di Kampung Benda Kerep Kota Cirebon, memang sudah menjadi kebiasaan setiap adanya Pemilihan Umum. Warga lebih memilih penggunaan tinta kunyit, dibandingkan tinta biasa, untuk menjaga tradisi leluhur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)