Jakarta:
Saham-saham berjangka sebagian besar datar pada Rabu malam karena Wall Street terlihat mendapatkan kembali momentum setelah awal yang sulit di September.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti data pasar tenaga kerja yang akan dirilis minggu ini.
Melansir CNBC International, Kamis, 5 September 2024, kontrak berjangka untuk S&P 500 naik kurang dari 0,1 persen, sementara Nasdaq 100 berjangka naik tipis sekitar 0,1 persen. Sedangkan kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average berdetak lebih tinggi 17 poin, atau kurang dari 0,1 persen.
Pergerakan ini terjadi setelah S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ditutup lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut, masing-masing turun 0,16 persen dan 0,30 persen. Hari itu, Dow meraup keuntungan 38 poin, atau 0,09 persen.
Ketiga indeks tersebut turun untuk minggu ini, dengan laporan ketenagakerjaan utama yang akan dirilis.
Pada Kamis pagi, para investor akan menyaring data klaim pengangguran mingguan, sementara laporan penggajian nonpertanian Agustus akan dirilis Jumat.
Pentingnya data klaim pengangguran
Pasar tampaknya sensitif terhadap potensi kekhawatiran pertumbuhan dalam beberapa minggu terakhir, termasuk aksi jual pada hari Selasa setelah data manufaktur yang lemah.
Sebab, Kepala Investasi BMO Wealth Management Yung-Yu Ma mengatakan dalam acara 'Closing Bell' hal itu dapat meningkatkan pentingnya data klaim pengangguran.
“Itu lebih merupakan indikator yang berwawasan ke depan. Selama angka-angka itu tetap rendah - orang-orang memiliki pekerjaan, orang-orang tetap percaya diri dengan kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan atau merasa nyaman dengan pekerjaan yang mereka miliki, kami pikir mereka akan terus berbelanja. Jadi selama angka-angka itu tetap rendah, jika kita mendapatkan beberapa perubahan dalam laporan pekerjaan bulanan secara keseluruhan yang menunjukkan kelemahan di sisi-sisi tertentu, kita tidak terlalu khawatir,” kata Ma.
Data ketenagakerjaan dapat memainkan peran kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
Ma mengatakan juga ia masih yakin ekonomi AS berada di jalur yang tepat dan reli pasar pada akhirnya akan meluas. Namun, ia menambahkan bahwa kemungkinan akan ada gejolak pasar yang berlanjut dalam waktu dekat.
“Kami percaya akan hal ini, kami hanya berpikir hal ini akan berhenti sejenak selama beberapa bulan karena tingkat ketidakpastian yang tinggi yang kita alami saat ini," ucap Ma.