Transaksi Perdagangan Karbon Indonesia Capai 690 Ribu Lebih tCO2e di Kuartal I

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Transaksi Perdagangan Karbon Indonesia Capai 690 Ribu Lebih tCO2e di Kuartal I

Husen Miftahudin • 19 April 2025 13:17

Jakarta: Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) selama kuartal pertama 2025 membukukan jumlah total volume transaksi perdagangan karbon sebanyak 690.675 ton setara karbon dioksida (tCO2e).

"Jumlah ini melebihi jumlah total volume transaksi perdagangan karbon sepanjang 2024 maupun sepanjang 2023, dan menjadikan IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon dengan jumlah transaksi terbesar di regional," kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 April 2025.

Pada 2024, jelas dia, IDXCarbon membukukan transaksi sebesar 413.764 tCO2e. Sedangkan pada 2023 (sejak beroperasinya IDXCarbon pada 26 September hingga akhir Desember), membukukan transaksi sebesar 494.254 tCO2e.

Saat ini, telah terdapat tujuh proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang diperjualbelikan, dengan jumlah available to be traded sebanyak 2.203.119 tCO2e. Terdapat pula peningkatan pengguna jasa IDXCarbon sebesar 22 persen menjadi 111 pengguna sepanjang kuartal pertama 2025 ini.

"Statistik tersebut secara umum memberikan optimisme pada prospek perdagangan karbon di Indonesia," terang Kautsar.
 

Baca juga: Indonesia dan Inggris Perkuat Komitmen Aksi Iklim Berkeadilan


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Dorong likuiditas pasar karbon 


Kautsar menyampaikan, IDXCarbon dengan berkoordinasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kementerian atau lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia.

IDXCarbon juga akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply, baik dari pasar domestik maupun internasional dan sesuai dengan kebijakan dan pengaturan pemerintah.

"Dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, perdagangan karbon di Indonesia akan terus tumbuh dan semakin berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional," yakin dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)