Presiden AS Donald Trump Bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada tahun 2024. (X/@ZelenskyyUa)
Washington DC: Ukraina dan Amerika Serikat akhirnya menandatangani perjanjian penting tentang mineral pada Selasa, 30 April 2025 di Washington D.C. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina Yulia Svyrydenko dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras untuk menyusun perjanjian ini. Kini dokumen tersebut dapat memastikan keberhasilan kedua negara," ujar Svyrydenko, Washington, 30 April 2025.
Berikut isi perjanjian yang telah lama dinantikan.
Pembentukan Dana Investasi Bersama
Perjanjian ini membentuk kerangka "
Reconstruction Investment Fund" atau Dana Investasi Rekonstruksi yang akan dikelola bersama oleh Kyiv dan Washington.
"Perjanjian ini akan menarik sumber daya signifikan untuk rekonstruksi, memulai pertumbuhan ekonomi, dan mendatangkan teknologi terbaru dari mitra dan investor strategis di Amerika Serikat," ujar Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal pada 30 April 2025.
Shmyhal menekankan bahwa perjanjian ini tidak menciptakan kewajiban utang baru dan tidak memengaruhi jalur keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa. Dana ini hanya akan dibiayai dari lisensi baru proyek mineral, minyak, dan gas — bukan dari proyek yang telah berjalan.
Kepemilikan Sumber Daya dan Struktur Investasi 50:50
Gambar: Peta sumber daya mineral Ukraina. (BBC)
Ukraina menegaskan tetap memiliki "kendali penuh atas tanah, infrastruktur, dan sumber daya alam." Selain itu, menurut Svyrydenko, perusahaan milik negara seperti Energoatom dan Ukrnafta tetap di bawah kepemilikan pemerintah. Struktur investasi dalam dana ini adalah 50:50 antara AS dan Ukraina, dan tidak dikenakan pajak baik di AS maupun Ukraina.
"Kita bicara tentang 50?ri dana yang berasal dari lisensi baru di bidang mineral kritis dan minyak dan gas yang akan masuk ke anggaran setelah Dana terbentuk," tulis Svyrydenko dalam unggahan media sosialnya, 1 Mei 2025.
Meskipun begitu, Wakil Menteri Ekonomi Ukraina, Taras Kachka, mengatakan kepada Axios bahwa perjanjian ini memberikan akses istimewa kepada AS untuk berinvestasi di setiap operator yang mengekstraksi logam tanah jarang di Ukraina, serta hak penolakan pertama atas investasi semacam itu.
Berdasarkan laporan BBC, Ukraina memiliki sekitar 5?dangan bahan baku kritis dunia. Di antaranya terdapat 19 juta ton grafit yang telah terbukti, menjadikan Ukraina salah satu dari lima negara dengan cadangan grafit terbesar di dunia — bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.
Selain itu, Ukraina juga memiliki cadangan signifikan titanium dan lithium, serta unsur tanah jarang yang dibutuhkan untuk produksi senjata, turbin angin, dan perangkat elektronik. Namun sebagian dari cadangan ini berada di wilayah yang diduduki Rusia dan masih belum bisa dieksplorasi.
Tanpa Jaminan Keamanan, Tapi Menegaskan Aliansi Strategis
Meski penting secara ekonomi dan politik, perjanjian ini tidak mencantumkan jaminan keamanan militer langsung. Namun, svyrydenko menyampaikan bahwa dalam lingkup perjanjian ini, AS juga akan memberikan bantuan baru kepada Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara.
Selain itu, dokumen perjanjian juga membuka jalan bagi pemberian bantuan keamanan tambahan di masa depan, sebagai bagian dari kompensasi atas akses terhadap cadangan mineral Ukraina. Presiden Trump menyebut perjanjian ini sebagai "pra-syarat" bagi setiap bentuk jaminan keamanan selanjutnya untuk Kyiv
Dalam pernyataan resmi Departemen Keuangan AS, Bessent menyebut bahwa perjanjian ini mengirimkan "sinyal yang jelas" untuk Rusia.
"Perjanjian ini tentunya mengirim sinyal yang jelas kepada Rusia bahwa Pemerintahan Trump berkomitmen pada proses perdamaian yang berpusat pada Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur untuk jangka panjang," ujarnya di Washington, 30 April 2025.
Bessent menegaskan bahwa tidak satu pun negara atau individu yang membiayai atau memasok mesin perang Rusia akan diizinkan untuk mendapat keuntungan dari proyek rekonstruksi ini.