Qatar Desak Komunitas Global Hadapi Israel yang Picu Kelaparan di Gaza

Warga Gaza mengantre bantuan air bersih. (Anadolu Agency)

Qatar Desak Komunitas Global Hadapi Israel yang Picu Kelaparan di Gaza

Willy Haryono • 18 March 2025 07:47

Doha: Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani pada Senin kemarin meminta komunitas global untuk tegas menghadapi kebijakan Israel yang membuat banyak warga Palestina kelaparan di Jalur Gaza.

Seruannya disampaikan dalam sebuah pertemuan di Doha dengan Sigrid Kaag, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan koordinator kemanusiaan dan rekonstruksi senior untuk Gaza, yang saat ini sedang mengunjungi Qatar.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas hubungan antara Qatar dan PBB serta cara-cara memperkuatnya, kata Kementerian Luar Negeri Qatar dan dikutip Middle East Monitor, Selasa, 18 Maret 2025.

Qatar dan PBB juga meninjau "perkembangan terbaru di Jalur Gaza, khususnya tantangan yang dihadapi aksi kemanusiaan, dan cara-cara untuk bekerja sama guna menyalurkan bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan ke semua wilayah di Jalur Gaza.”

Sheikh Mohammed mendesak komunitas global "untuk memikul tanggung jawabnya dalam menangani situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan tegas menghadapi Israel yang membuat warga Palestina kelaparan dan melancarkan perang brutalnya terhadap saudara-saudara Palestina."

Awal bulan ini, Israel menutup semua penyeberangan ke Gaza, melarang masuknya bantuan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar untuk menekan kelompok pejuang Hamas agar menerima persyaratan baru untuk gencatan senjata.

Israel sejak saat itu juga telah memutus semua pasokan listrik ke Gaza, yang secara efektif menutup satu-satunya pabrik desalinasi di Gaza, yang membuat warga Palestina tidak memiliki sumber air bersih.

Pelapor Khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengutuk langkah Israel dan menggambarkannya sebagai tindakan yang mengarah pada genosida.

“PERINGATAN GENOSIDA! Israel memutus pasokan listrik ke Gaza berarti, antara lain, tidak ada stasiun desalinasi yang berfungsi, ergo: tidak ada air bersih,” tulis Albanese di media sosial X.

Komite Internasional Palang Merah juga memperingatkan bahwa penangguhan bantuan ke Gaza, termasuk penghentian listrik ke satu-satunya pabrik desalinasi, mengancam mendorong Jalur Gaza ke dalam keadaan darurat kemanusiaan yang parah.

Baca juga:  PBB dan Negara-Negara Arab Kutuk Israel yang Blokade Bantuan ke Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)