Truk bantuan kemanusiaan bertolak menuju Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 3 March 2025 08:44
Kairo: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara Arab mengutuk Israel karena memblokir masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Mengutip dari BBC, Senin, 3 Maret 2025, Mesir dan Qatar mengatakan tindakan Israel pada hari Minggu kemarin melanggar kesepakatan gencatan senjata, sementara kepala kemanusiaan PBB Tom Fletcher menggambarkannya sebagai "mengkhawatirkan."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya bertindak seperti itu karena Hamas mencuri pasokan dan menggunakannya "untuk membiayai mesin terornya.”
Ia juga menuduh kelompok Palestina tersebut menolak usulan Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza setelah fase pertama berakhir pada Sabtu kemarin.
Israel mengaku menyetujui proposal AS tersebut, namun Hamas menolaknya dan hanya ingin kembali ke kesepakatan awal, yakni memulai negosiasi untuk fase dua gencatan senjata.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel adalah "pemerasan murahan" dan "kudeta" terhadap perjanjian gencatan senjata.
Implementasi gencatan senjata fase pertama pada 19 Januari lalu telah menghentikan pertempuran selama 15 bulan antara Hamas dan militer Israel, yang memungkinkan pembebasan 33 sandera Israel untuk sekitar 1.900 tahanan dan tahanan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Qatar "mengutuk keras" keputusan Israel, menggambarkannya sebagai "pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata" dan "hukum humaniter internasional."
Di Mesir, Kementerian Luar Negeri menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata melawan rakyat Palestina,” lapor kantor berita AFP.
Baca juga: Mesir Sebut Rencana Rekonstruksi Gaza Siap Dipresentasikan di KTT Liga Arab