Pengembangan Desa Energi Berdikari Sekaligus Dorong Ekonomi Masyarakat

Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Foto: Dok istimewa

Pengembangan Desa Energi Berdikari Sekaligus Dorong Ekonomi Masyarakat

Eko Nordiansyah • 12 July 2025 14:50

Jakarta: PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, Integrated Terminal (IT) Manggis menginisiasi program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Program ini mendorong kemandirian energi dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

Desa Besakih dipilih menjadi lokasi DEB karena memiliki kawasan hutan desa yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Maha Wana Basuki. Melalui kolaborasi ini, masyarakat sekitar tak hanya melakukan penghijauan, namun juga mengembangkan produk-produk berbasis hasil hutan dan ekowisata seperti Tri Hita Karana.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, kehadiran DEB Besakih menegaskan komitmen dalam mendukung transisi energi dan penguatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Pada 2024, Pertamina Patra Niaga menjalankan 24 program DEB di seluruh Indonesia, termasuk dengan DEB Besakih ini.

“Program DEB adalah wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong desa mandiri energi, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujar Heppy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 Juli 2025.

Dalam implementasinya, DEB Besakih dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dengan baterai penyimpanan 20 kWh. Energi yang dihasilkan dimanfaatkan untuk operasional ekstraktor madu otomatis dan penerangan di kawasan wisata camping dengan potensi pendapatan hingga Rp123 juta per bulan.

Ketua LPHD Mahawana Besakih, I Nyoman Artana sekaligus local hero Pertamina menyampaikan Hutan Desa Besakih dikelola dengan mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan, karena lokasi ini disebut Huluning Bali Rajya, yang berarti hulunya Pulau Bali. Tentu mengelola lingkungan harus dimulai dari hulu, yaitu Besakih.

“Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik maka akan memengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” ucap Nyoman.
 

Baca juga: 

Dorong Masyarakat Dapat Nilai Tambah, Ekosistem Pertanian Lokal Perlu Terus Dijaga



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

2 DEB di wilayah Bali

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan, di wilayah Bali, Pertamina Patra Niaga telah menginisiasi dua program DEB, yaitu di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan dan Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.

“Program DEB Serangan mengedepankan konservasi penyu berbasis masyarakat, dilengkapi dengan PLTS hybrid off grid 8,72 kWp dan 10 kWh energy system yang membantu penerangan kawasan konservasi, pemeliharaan penyu rescue, penanganan kesehatan penyu dengan alat medis listrik, inkubator tukik berbasis solar cell (Batosay) dan kegiatan edukasi pelestarian penyu dilindungi,” ungkapnya.

Sementara  program DEB Uma Palak di Kelurahan Peguyangan mendukung urban farming terintegrasi yang dikelola oleh kelompok tani Uma Palaki. Dengan memanfaatkan PLTS 21 kWp, program ini meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung edukasi wisata agroekologi yang berdampak positif bagi kelompok tani, UMKM, dan masyarakat.

“Melalui program DEB, Pertamina Patra Niaga tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, namun juga menciptakan multiplier effect berupa peningkatan kesejahteraan, edukasi energi, dan pertumbuhan ekonomi desa berbasis keberlanjutan,” ujar Ahad.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)