Ilustrasi kemiskinan di Indonesia. Foto: MI/Andri Widiyanto.
Naufal Zuhdi • 13 June 2025 07:44
Jakarta: Ekonom Senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyatakan standar garis kemiskinan (GK) Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini sudah tidak realistis. Ia menyampaikan, BPS perlu menerapkan standar garis kemiskinan baru dari Bank Dunia (World Bank).
"GK BPS tidak realistis. Misalnya untuk kota, GK hanya Rp615.000 per kapita per bulan, atau Rp20.200 per kapita per hari. Padahal Indomie rebus telur saja Rp12.000," ujar Wijayanto saat dihubungi, dikutip Jumat, 13 Juni 2025.
Jika tidak disesuaikan dengan standar kemiskinan dari Bank Dunia, ia meyakini Indonesia akan menghadapi dua risiko. Pertama, data dianggap tidak kredibel oleh dunia.
"Kedua, kita terjebak dalam kebijakan pengentasan kemiskinan yang gimmick dan ad hoc semata, mengandalkan bansos karena ia efektif mengangkat mereka yang miskin menjadi di atas GK," ucap dia.
Baca juga: Data Kemiskinan RI Bakal Direvisi, Ikuti Standar Bank Dunia? |