Festival Kuliner Indonesia juga menjadi magnet besar bagi pengunjung Malam Indonesia Spesial 30 Tahun di Kyoto City International Community House (KOKOKA). Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 30 September 2025 10:43
Kyoto: Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kyoto menyelenggarakan acara dwi-tahunan Malam Indonesia Spesial 30 Tahun di Kyoto City International Community House (KOKOKA) pada 15 September 2025. Dengan mengusung tema Bahasa Nusantara, Menginspirasi Dunia, acara ini menjadi ruang diplomasi budaya sekaligus perayaan seni, kuliner, dan persahabatan Indonesia–Jepang yang memikat ratusan pengunjung dari berbagai kalangan.
Selain pertunjukan seni, Malam Indonesia menghadirkan Batik Workshop yang diikuti 66 peserta dalam dua sesi. Workshop ini terselenggara berkat kolaborasi PPI Kyoto bersama Ikatan Alumni Putra Putri Batik Nusantara (IAPPBN), Putra Putri Batik Nusantara (PPBN), dan Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN), dengan dukungan Jeeves Indonesia dan Pertamina.
Fikri Imam Nugraha dan Melatiana Sari yang merupakan Putra Putri Batik Nusantara terpilih pada 2024 langsung memberikan arti filosofi motif batik Nusantara, mengajak membatik menggunakan canting, serta mewarnai kain yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
“Saya baru pertama kali mencoba membatik, ternyata sulit tapi sangat menyenangkan. Rasanya saya jadi lebih dekat dengan budaya Indonesia,” ujar warga Jepang yang mengikuti workshop, Abdullah Nakamura, dalam keterangannya, Selasa, 30 September 2025.
Sementara itu, mahasiswa PhD Kyoto University asal Pakistan, Amir, menambahkan Workshop ini membuka wawasannya bahwa batik bukan sekadar kain, melainkan seni penuh makna dan identitas bangsa. "Kami juga memiliki hal semacam ini, tetapi membatik dengan canting sangat memberikan makna mengenai proses," ujar Amir.
Diplomasi Budaya Lewat Cita Rasa
Festival Kuliner Indonesia juga menjadi magnet besar bagi pengunjung. Sejak pukul 11.00 hingga 16.00 JST, area bazaar dipadati lebih dari 400 pengunjung.
Sebanyak tujuh stan makanan yang menyediakan berbagai kuliner khas Nusantara. Aneka hidangan seperti nasi padang Uni Leni, Nasi Campur Sate Maranggi Ceu Puts Kitchen, pempek, pentol ayam, hingga es cendol disajikan oleh tenant dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga hingga pemilik restoran Indonesia di Jepang, seperti Bambu Cafe dan Bali-bali. Selain kuliner, pengunjung bisa membeli batik, tas anyaman, serta kerajinan khas Nusantara.
Mahasiswa Kyoto University asal Portugal, Antonio, mengaku sangat menikmati makanan Indonesia, terutama nasi padang dan es cendol. "Saya pasti akan mencarinya lagi setelah acara ini,” kata Antonio.
Panggung Budaya yang Memikat
Malam Indonesia diakhiri dengan puncak acara, yaitu Art Performance, sebuah drama musikal lintas
budaya yang menggabungkan musik, tari, dan narasi perjalanan Hiroshi dalam mencari harta karun di Indonesia. Pertunjukan ini sukses menarik perhatian 220 penonton berkat dukungan dan kolaborasi antara PPI Kyoto, Svadara Warna Indonesia, Sakuma Wiyantari, Nanako Naka, dan APJI Kyoto.
Perjalanan Hiroshi bersama sahabatnya, Dinda, membawa penonton melintasi Aceh, Bali, Sulawesi, Kalimantan, hingga Jawa. Setiap daerah ditampilkan lewat tari, musik, hingga fragmen drama sosial, mulai dari Tari Tun Putri dari Riau, Tari Enggang khas Kalimantan, Tari Bajidor Kahot dan Topeng Kelana dari Cirebon, hingga Tari Kontemporer Tri Hita Karana dan Tari Dikideng sebagai akhir dari acara.
Heksa Rini, salah satu penonton, menuturkan kesannya. Dia merasa seperti benar-benar diajak berkeliling Indonesia. Pertunjukannya tertata rapi dan profesional, setiap transisi mulus, dan pesan budaya tersampaikan dengan sangat baik.
"Tahun ini Malam Indonesia memberikan pengalaman yang sangat berkesan," kata Heksa.
Ketua PPI Kyoto 2024/2025, Ayik Abdillah, mengatakan puncak acara Malam Indonesia 2025 memiliki konsep berbeda dari tahun sebelumnya dengan mengundang Svadara Warna Indonesia yang merupakan sanggar tari terkenal. Sehingga tahun ini sangat profesional dan didukung oleh berbagai sponsor.
Menyatukan Persahabatan, Menginspirasi Dunia
Rangkaian kegiatan Malam Indonesia 2025 membuktikan budaya dapat menjadi jembatan persahabatan antarbangsa. Dari panggung seni, Workshop batik, hingga festival kuliner, seluruh acara berjalan lancar dan mendapat apresiasi positif dari pengunjung.
Ketua Pelaksana Malam Indonesia 2025, Naomi Hasian Felicia Butarbutar, menuturkan Pelaksanaan Malam Indonesia 2025 berhasil karena dukungan dari berbagai pihak, yaitu Kyoto City International Foundation, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, PPI Jepang, PPI Korda Kansai, PPI Shiga, PPI Kobe, Ikatan Abang None Jakarta Selatan, Kochi Kochi Ltd., Komunitas Pecinta Jepang dan Good News From Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada para panitia yang telah bekerja keras dan meluangkan waktu untuk merancang semua kegiatan dari nol, serta kepada pihak sponsor yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan dalam berbagai bentuk, sehingga acara ini dapat terlaksanakan dengan sukses,” ujar Naomi.
Kegiatan Malam Indonesia yang diselenggarakan oleh PPI Kyoto bukan hanya merayakan ulang tahunnya yang ke-30, tetapi juga mempertegas peran pelajar Indonesia di Jepang sebagai duta budaya yang aktif menyebarkan nilai, seni, dan kekayaan bangsa ke dunia internasional.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat penting beserta PPI lain, di antaranya Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka, John Tjahjanto Boestami; Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Imaddudin Sahabat; perwakilan GTN Mobile, Weni Citra; perwakilan DCOM Money Express, Raka Wizdan Ramadhan; dan Ketua Asosiasi Persahabatan Jepang Indonesia (APJI), Iwahashi Nobuhiro.
Kemudian, Ketua Badan Pengawas PPI Jepang, Muhammad Rizal Pabuarany; Ketua PPI Korda Kansai, Farrel Vidi; Ketua PPI Shiga, Yudhistira Nurpatria; perwakilan PPI Kobe, Dendy Lisna Wansyah dan Aditya Wira; serta perwakilan PPI Osaka-Nara, Izzati Rafidah dan Ririn Rahmala Febri.
Kegiatan ini juga didukung Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, GTN Mobile, DCOM Money Express, Asosiasi Persahabatan Jepang Indonesia (APJI) Kyoto, Sukses Ganda Promosindo, Dari K Co., Ltd, Kementerian Pariwisata, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, Bank BNI Tokyo, serta para alumni PPI Kyoto.