Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 30 September 2025 18:05
Jakarta: Dunia keuangan korporat sedang mengalami transformasi besar dengan hadirnya Digital Asset Treasury Company (DATCO), sebuah model bisnis yang mengubah cara perusahaan mengelola aset mereka. Dimotori oleh MicroStrategy (kini Strategy), DATCO menarik perhatian dunia fintech dengan mengalihkan cadangan kas tradisional ke aset digital seperti Bitcoin.
Dilansir dari Forbes, DATCO merupakan perusahaan publik yang menempatkan aset digital sebagai inti portofolio neraca keuangan. Berbeda dengan perusahaan tradisional yang hanya menyisihkan sebagian kecil dana untuk kripto, DATCO menjadikan aset digital sebagai bisnis utama.
Beberapa pelopor model ini adalah Strategy (MSTR) yang memegang 640.000 BTC senilai USD47,2 miliar, Metaplanet (3350.T) dari Jepang, serta SharpLink Gaming (SBET) yang beralih ke model DATCO pada 2024.
Model DATCO bekerja dengan prinsip lingkaran umpan balik positif. Kenaikan harga aset digital meningkatkan nilai perusahaan, lalu perusahaan menerbitkan saham baru dengan harga premium di atas nilai aset bersih (NAV).
Dana hasil penerbitan saham digunakan untuk membeli lebih banyak aset digital, sehingga siklus ini terus berulang selama pasar dalam tren bullish.
Baca juga:
Harga Emas Masih Bullish, Ini 2 Skenario yang Harus Diwaspadai Investor |
Bagi investor, DATCO menawarkan sejumlah keuntungan. Investasi pada aset digital menjadi lebih mudah tanpa harus membeli langsung, struktur perusahaan memungkinkan perlakuan pajak yang lebih efisien, dan saham DATCO tetap likuid karena dapat diperdagangkan di bursa reguler.
Meski demikian, terdapat risiko yang perlu diperhatikan. Nilai DATCO sangat bergantung pada harga Bitcoin, penurunan pasar dapat memutus siklus pendanaan, dan biaya penyimpanan serta keamanan aset digital bisa menjadi beban tersendiri.
Seiring perkembangan, total aset digital yang dikelola DATCO telah melampaui USD100 miliar. Minat institusional terus meningkat berkat kejelasan regulasi, sementara tokenisasi aset tradisional diprediksi berkembang menjadi pasar triliunan dolar.
Chris Perkins dari Coinfund menilai bahwa DATCO bukan sekadar tren, melainkan evolusi logis dari manajemen kekayaan digital. Menurutnya, perusahaan yang mampu bertahan adalah mereka yang membangun model berkelanjutan di luar sekadar spekulasi harga.
Ke depan, DATCO diproyeksikan berkembang dengan integrasi layanan Decentralized Finance (DeFi) seperti staking dan lending, diversifikasi ke Real world asset (RWA) yang ditokenisasi, serta peningkatan tata kelola dan keamanan siber.
Keberhasilan DATCO tidak diukur dari besarnya kepemilikan aset digital, melainkan dari kemampuannya bertahan di tengah volatilitas pasar dan membangun bisnis berkelanjutan. Bagi investor, DATCO membuka pintu masuk terstruktur ke dunia aset digital, meski tetap menuntut kewaspadaan terhadap risiko yang ada. (Muhammad Adyatma Damardjati)