Bursa saham di Wall Street. Foto: dok Xinhua/Liu Yanan.
Ade Hapsari Lestarini • 20 February 2025 07:48
New York: Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Meskipun risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan kekhawatiran pejabat Fed tentang potensi perubahan kebijakan untuk menjaga inflasi di atas target Fed.
Melansir Xinhua, Kamis, 20 Februari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 71,25 poin atau 0,16 persen menjadi 44.627,59. S&P 500 naik 14,57 poin, atau 0,24 persen, ke rekor tertinggi lainnya di 6.144,15. Indeks Komposit Nasdaq naik 14,99 poin, atau 0,07 persen, menjadi 20.056,25.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor kesehatan dan konsumen memimpin penguatan dengan masing-masing naik 1,26 persen dan 0,79 persen. Sementara itu, sektor material dan keuangan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,16 persen dan 0,03 persen.
Pejabat Federal Reserve sepakat pada Januari, pemotongan suku bunga lebih lanjut akan memerlukan kemajuan tambahan pada inflasi, menurut risalah rapat yang dirilis pada Rabu sore. Mereka juga menyuarakan kekhawatiran atas dampak tarif Presiden AS Donald Trump terhadap potensi inflasi.
FOMC dengan suara bulat memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga, setelah tiga kali pemotongan berturut-turut pada 2024 yang totalnya mencapai satu poin persentase. Komite mencatat kebijakan saat ini "jauh lebih longgar" daripada sebelum pemotongan suku bunga, sehingga memberi waktu bagi anggota untuk mengevaluasi kondisi sebelum mengambil langkah tambahan.
"Dampak dari potensi perubahan dalam kebijakan perdagangan dan imigrasi serta permintaan konsumen yang kuat. Kontak bisnis di sejumlah Distrik telah mengindikasikan perusahaan akan mencoba meneruskan biaya input yang lebih tinggi kepada konsumen yang timbul dari potensi tarif," ujar Anggota FOMC, menurut ringkasan rapat.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Gagasan tarif Trump
Trump pada Selasa melontarkan gagasan untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada impor mobil, cip, dan farmasi. Ketua Fed Jerome Powell sebagian besar menghindari spekulasi mengenai dampak ekonomi dari tarif Trump, tetapi pejabat lain telah mengakui kebijakan perdagangan dapat memengaruhi keputusan moneter dan berpotensi menunda pemotongan suku bunga lebih lanjut.
"Saya pikir ada banyak kegaduhan yang terkait dengan DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah), Elon Musk, dan tarif dalam jangka pendek, yang merupakan apa yang Anda lihat hari ini. Dan saya pikir banyak hal ini akan bertahan lama. Efek Trump dengan berita utama yang membebani pasar dan menyebabkan beberapa masalah. Dalam jangka panjang, saya masih sangat optimis tentang bagaimana ini dapat menjadi lingkungan yang pro-bisnis," ungkap pendiri dan kepala investasi di Elios Financial Group, Jim Elios.
Di sisi korporat, beberapa saham bergerak setelah rilis laporan laba triwulanan. Saham Microsoft naik 1,25 persen dan memimpin sektor teknologi yang lebih luas naik setelah perusahaan meluncurkan cip komputasi kuantum pertamanya.
Saham pembangun rumah Toll Brothers turun 5,87 persen, sementara Arista Networks turun 6,43 persen dan pembuat bahan kimia khusus Celanese anjlok 21,46 persen untuk memimpin penurunan S&P 500. Di antara perusahaan yang naik pascalaba, perusahaan semikonduktor Analog Devices dan pembuat perangkat GPS Garmin naik masing-masing 9,74 persen dan 12,64 persen.