Stabilitas Rupiah Jadi Fokus Utama Kebijakan Moneter BI

Ilustrasi rupiah. Foto: MI.

Stabilitas Rupiah Jadi Fokus Utama Kebijakan Moneter BI

Fetry Wuryasti • 21 March 2024 14:32

Jakarta: Seperti yang diantisipasi, Bank Indonesia (BI) telah mempertahankan suku bunga pada 6,0 persen untuk pertemuan kelima berturut-turut.
 
Keputusan ini sejalan dengan pendirian BI yang mengutamakan stabilitas, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah dan secara preventif mengelola ekspektasi inflasi dalam kisaran target 1,5 persen sampai 3,5 persen.
 
"Selain itu, BI menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong pertumbuhan melalui penerapan kebijakan makroprudensial dan membina kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno, Kamis, 21 Maret 2024.
 
Meski menerapkan pendekatan yang hati-hati, BI tetap yakin terhadap ketahanan rupiah dan memperkirakan adanya tren penguatan.
 
Pendekatan optimistis ini didukung oleh antisipasi aliran masuk modal asing yang berkelanjutan, didukung oleh kebijakan stabilisasi yang konsisten dan penerapan strategi operasional moneter proaktif yang dirancang untuk meningkatkan dinamika pasar.
 

Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%
 

Yakin inflasi terjaga

 
BI juga berupaya mengoptimalkan instrumen-instrumen utama seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, BI juga menegaskan keyakinannya dalam menjaga inflasi pada kisaran sasarannya.
 
Inflasi CPI tetap stabil di angka 2,75 persen (yoy) di Februari, dengan inflasi inti konsisten di bawah 2,0 persen (yoy) sejak Oktober 2023 hingga Februari 2024.
 
Melemahnya neraca perdagangan menimbulkan risiko terhadap stabilitas rupiah. Pada paruh pertama 2024, rupiah masih menghadapi risiko depresiasi lebih lanjut, dengan lemahnya kinerja neraca perdagangan dan menurunnya ekspor komoditas utama yang berkontribusi terhadap kerentanan ini.
 
"Perlambatan ini bersumber dari meningkatnya impor minyak mentah dan komoditas pangan sebagai antisipasi meningkatnya permintaan pada momen Ramadan dan Idulfitri."
 
"Data terkini menunjukkan potensi transisi dari surplus perdagangan ke defisit, yang diperburuk oleh tekanan inflasi dalam negeri dan perlambatan ekonomi global," tambah Karinska.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)