BI Rate Turun Bisa Dongkrak Industri Otomotif

Ilustrasi pameran mobil. Foto: Dokumen Dyandra

BI Rate Turun Bisa Dongkrak Industri Otomotif

Annisa ayu artanti • 8 May 2024 15:24

Jakarta: Kinerja industri otomotif dalam negeri diprediksi akan kembali bergairah pada kuartal IV-2024. Perbaikan kinerja tersebut terjadi seiring dengan daya beli masyarakat dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
 
“Kami berharap ada pemulihan di akhir tahun seiring potensi turunnya suku bunga acuan,” ujar Research Analyst Mirae Asset, Christopher Rusli yang dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2024.
 
Dia menjelaskan saat ini daya beli masyarakat sedang tertekan karena kenaikan suku bunga yang menyedot uang beredar di masyarakat serta memicu kenaikan harga.
 
Sebagai gambaran, tuturnya, turunnya daya beli tersebut tercermin dari angka penjualan mobil baru yang turun lebih dari 23 persen menjadi sekitar 215 ribu unit kendaraan pada kuartal I-2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 282 ribu unit.
 
Dengan asumsi suku bunga The Fed di AS akan turun pada September dan akan disusul oleh penurunan suku bunga acuan BI rate dua kali pada kuartal IV-2024 selama nilai tukar rupiah stabil, dia optimistis daya beli masyarakat dan juga penjualan kendaraan akan membaik pada akhir tahun.
 
Meskipun bisa membaik pada kuartal IV-2024, tetapi Christopher juga memprediksi kinerja sepanjang 2024 tidak akan sebaik tahun lalu, salah satunya dari sisi penjualan mobil baru sepanjang tahun ini yang diprediksi 900 ribu unit
saja, di bawah prediksi pasar 1,1 juta unit.
 

Baca juga: 

Dua Bulan Penjualan Mobil Anjlok

Industri mobil bekas

Research Analyst Mirae Asset, Abyan Habib Yuntoharjo, menambahkan industri mobil bekas masih terus tumbuh meskipun angka penjualan mobil baru sedang tertekan.
 
Informasi tersebut, lanjutnya, tercermin dari angka pembiayaan otomotif yang terus tumbuh stabil di atas 10 persen meskipun angka penjualan kendaraan khususnya kendaraan untuk penumpang (passenger car) baru turun sejak akhir 2023 hingga awal tahun ini.
 
Menurut dia, dengan demikian industri jual-beli mobil bekas relatif tak lekang zaman terutama karena secara alami seberapapun tingkat penjualan kendaraan mobil baru tentunya akan dijual juga oleh pemiliknya.
 
“Ekosistem dari masing-masing pelaku industri mobil bekas juga dapat mendukung kinerjanya, sehingga semakin lengkap layanan dari satu perusahaan maka akan mendukung kinerja perusahaan tersebut," ujar dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)