Israel imbau fans bola mereka tidak ke Prancis usai bikin rusuh di Belanda. (Anadolu)
Marcheilla Ariesta • 11 November 2024 21:25
Tel Aviv: Pihak berwenang mendesak para penggemar Israel tidak menghadiri pertandingan sepak bola Prancis-Israel pada Kamis, 7 November 2024 di Paris. Imbauan ini dikeluarkan menyusul kekerasan di Amsterdam, Belanda usai pertandingan antara tim Israel dengan tim lokal.
Pertandingan di Paris akan berlangsung satu minggu setelah bentrokan usai pertandingan antara klub Israel Maccabi Tel Aviv dan tim Belanda Ajax. Puluhan orang terluka dalam bentrokan tersebut.
"Dewan Keamanan Nasional Israel meminta warga Israel untuk menghindari menghadiri pertandingan olahraga/acara budaya yang melibatkan warga Israel, dengan penekanan pada pertandingan tim nasional Israel yang akan datang di Paris," kata pernyataan dewan tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 11 November 2024.
"Kelompok-kelompok yang ingin menyakiti warga Israel telah diidentifikasi di sejumlah kota Eropa termasuk Brussels, kota-kota besar di Inggris, Amsterdam, dan Paris pada kesempatan pertandingan tim nasional Israel yang akan datang," tambahnya.
Dewan tersebut juga memperingatkan warga Israel di luar negeri agar tidak memperlihatkan tanda-tanda yang dapat dikenali bahwa mereka adalah warga Israel atau Yahudi.
Kepala polisi Paris Laurent Nunez menggambarkan pertandingan Prancis-Israel mendatang sebagai pertandingan berisiko tinggi. Ia mengatakan 4.000 polisi akan dikerahkan di stadion, di transportasi umum, dan di seluruh ibu kota Prancis.
Otoritas Israel juga telah memperingatkan para penggemar agar tidak menghadiri pertandingan basket Maccabi Tel Aviv di kota Bologna, Italia, pada hari Jumat, yang berlangsung tanpa insiden.
Sebelumnya, suporter tim Israel membuat ulah di Belanda. Serangan oleh warga Amsterdam kepada suporter tim Israel itu terjadi usai fans brutal itu memicu kerusuhan dengan menarik bendera Palestina dan menghina warga Gaza serta menyerang warga lokal.
Anehnya, para petinggi Belanda, hingga Raja Belanda membela para fans klub sepakbola Israel tersebut. Raja Willem-Alexander menyampaikan bahwa Belanda tidak boleh mengabaikan ‘perilaku anti-Semit’ yang terjadi dan mengingatkan sejarah menunjukkan bagaimana intimidasi dapat berubah menjadi kekerasan yang lebih parah.
Para pemimpin di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Israel mengecam keras kekerasan tersebut. Banyak yang merasa terkejut karena insiden ini terjadi tepat sebelum peringatan Kristallnacht, momen kelam di tahun 1938 ketika kaum Nazi menganiaya warga Yahudi di Jerman.
Baca juga: Raja Belanda Bela Fans Zionis yang Lebih Dulu Provokasi Kerusuhan di Amsterdam