BP Batam. Foto: Medcom.id.
Batam: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Batam terus meningkatkan pengawasan untuk mencegah masuknya barang ilegal dan narkotika melalui pelabuhan-pelabuhan di Batam. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan angka penyelundupan yang masih tinggi di wilayah ini.
Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Sunaryo, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memperketat pengawasan di pelabuhan-pelabuhan Batam.
"Kami telah menggunakan scanner canggih dan sistem informasi terintegrasi untuk mempercepat proses pemeriksaan sekaligus meningkatkan akurasi deteksi barang ilegal," ujarnya, Rabu, 24 April 2024.
Sunaryo juga menyoroti banyaknya pelabuhan tikus yang menjadi pintu masuk penyelundupan barang ilegal dan narkotika. "Kami akan terus melakukan patroli rutin dan operasi mendadak di pelabuhan-pelabuhan tikus untuk mencegah aktivitas penyelundupan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Bea Cukai Batam, Agus Setiawan, mengungkapkan bahwa sebagian besar narkotika yang diselundupkan berasal dari Malaysia.
"Barang tersebut masuk melalui Batam dan kemudian diedarkan ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Palembang, Jambi, hingga Pulau Jawa," jelasnya.
Agus juga menyebutkan bahwa para penyelundup menggunakan berbagai modus untuk meloloskan barang ilegal dan narkotika. "Kami terus mengembangkan teknologi pemeriksaan dan meningkatkan keterampilan petugas untuk mendeteksi modus-modus baru yang digunakan para penyelundup," jelasnya.
Dengan meningkatnya pengawasan dan kerjasama antar instansi, diharapkan angka penyelundupan barang ilegal dan narkotika di Batam dapat ditekan secara signifikan