Perdagangan Pagi, Rupiah Rebound Lima Poin

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Perdagangan Pagi, Rupiah Rebound Lima Poin

Arif Wicaksono • 13 February 2024 09:54

Jakarta: Mata uang rupiah rebound pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah naik setelah investor menantikan laporan inflasi AS yang bisa memengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi naik lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.590 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.595 per USD.
 

baca juga: 

Rupiah Hantam Dolar Kembali ke Level Rp15.500/USD


Sementara itu yield treasury AS untuk tenor 10 tahun naik 0,005 persen ke level 4.175. Kemudian yield treasury AS untuk tenor 30 tahun naik 0,008 persen ke level 4,378.
 
Semua perhatian tertuju pada laporan inflasi Amerika Serikat Januari yang akan dirilis hari ini. Kemungkinan akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai seberapa cepat, dan seberapa besar, The Fed dapat menurunkan suku bunganya tahun ini.

Penantian data terkini The Fed

Serangkaian data ekonomi AS yang kuat, khususnya laporan lapangan kerja yang dirilis awal bulan ini, telah meningkatkan ekspektasi suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Pelaku pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 110 basis poin pada tahun ini yang dimulai pada bulan Mei, turun dari sekitar 160 basis poin pada akhir tahun lalu.

"Tentu saja, dolar AS benar-benar mendapatkan keuntungan dari data tangguh yang kami lihat baru-baru ini, dan kami telah melihat kinerja ekonomi AS yang lebih baik benar-benar mendorong pasar mata uang secara keseluruhan,” kata Analis Pasar Keuangan Senior di Modal.com Kyle Rodda, dilansir Channel News Asia, Selasa, 13 Februari 2024.

Menjelang rilis data Selasa, Federal Reserve Bank of New York mengatakan dalam Survei Ekspektasi Konsumen Januari, inflasi satu tahun dan lima tahun dari sekarang tidak berubah pada angka masing-masing tiga persen dan 2,5 persen.

Proyeksi kenaikan inflasi tiga tahun dari sekarang turun menjadi 2,4 persen, terendah sejak Maret 2020, dari 2,6 persen pada Desember. Terhadap sejumlah mata uang, dolar naik tipis 0,02 persen pada 104,16. Dolar Selandia Baru turun 0,11 persen menjadi USD0,6121.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)