Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Foto: Biro Pers Setpres
Achmad Zulfikar Fazli • 11 December 2025 18:20
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), tidak mempermasalahkan jika muktamar NU dipercepat seperti yang disampaikan sesuai dengan hasil Rapat Pleno Syuriyah di Hotel Sultan, Jakarta. Asalkan, syarat-syarat musyawarah akbar tersebut telah terpenuhi.
“Kemudian mengenai percepatan muktamar, tidak ada masalah. Muktamar mau cepat, mau lambat, tidak ada masalah, tapi syarat harus dipenuhi. Yaitu, muktamar dipimpin Rais Aam dan Ketua Umum,” ujar Gus Yahya, Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis, 11 Desember 2025.
Sebelumnya, hasil Rapat Pleno Syuriyah pada Selasa, 9 Desember 2025, menginginkanr muktamar digelar pada 2026 atau lebih cepat dari rencana awal yang disampaikan pada Muktamar Lampung, yakni 2027.
Rais Syuriyah PBNU Muhammad Nuh yang menjadi perwakilan Pleno Syuriyah di Hotel Sultan, Jakarta, mengatakan Rapat Pleno 9–10 Desember 2025 telah menyepakati langkah percepatan untuk mengembalikan siklus Muktamar NU ke jadwal normal sebelum pandemi covid-19.
Muktamar PBNU adalah forum tertinggi organisasi NU yang digelar setiap lima tahun sekali untuk memilih kepemimpinan baru, menetapkan arah kebijakan, dan merumuskan keputusan strategis bagi NU.
Baca Juga:
Gus Yahya Anggap Pleno Penunjukan Pj Ketum Zulfa Tidak Sah |
_%20Foto%20Medcom_id(3).jpeg)