Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq. Foto: Dok. Istimewa.
Fachri Audhia Hafiez • 3 December 2025 20:30
Jakarta: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq memaparkan komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap pendidikan di Indonesia, terutama di daerah terdepan dan terluar. Menurut Fajar, salah satu tugas utama Presiden adalah menyapa dan berdialog dengan semua pemangku kepentingan pendidikan, termasuk di daerah yang perannya sering terabaikan.
Hal tersebut disampaikan Fajar dalam acara “Dialog Pendidikan” di Tarakan, Kalimantan Utara, pada Selasa, 2 Desember 2025. Dalam kesempatan itu, Fajar membeberkan sejumlah program yang sedang dan akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, di antaranya adalah pembangunan infrastruktur, baik fisik (bangunan) maupun pendukung pembelajaran.
"Beberapa hal tersebut merupakan mandat dari Bapak Presiden Prabowo, karena beliau punya perhatian yang sangat tinggi terhadap pendidikan kita," ujar Fajar melalui keterangan tertulis, Rabu, 3 Desember 2025.
Fajar menilai komitmen Presiden Prabowo terhadap pendidikan sangat besar. Ia bahkan menyinggung sosok kakek Presiden, Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo, yang dikenal sebagai ekonom ulung namun juga merupakan salah satu arsitek kebijakan
pendidikan nasional.
"Profesor Soemitro adalah anggota Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional yang merumuskan pokok-pokok kebijakan sistem pendidikan nasional, melahirkan Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989. Jadi, saya mengatakan bahwa memang dalam diri Bapak Presiden itu ada darahnya seorang yang berkomitmen terhadap pendidikan. Maka tidak heran, banyak kegiatan beliau terkait pendidikan itu sangat bersifat masif dan kolosal," kata Fajar..
Salah satu kebijakan kolosal tersebut adalah pembangunan infrastruktur melalui revitalisasi sekolah. Tahun 2025 ini, revitalisasi dilakukan terhadap sekitar 16 ribu lebih sekolah, jauh melampaui target awal yang hanya 10.440 sekolah.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq (kedua dari kiri). Foto: Dok. Istimewa.
“Dengan pendekatan swakelola yang dilakukan secara gotong royong, jumlahnya kemudian melonjak menjadi 16 ribu lebih satuan pendidikan dengan anggaran yang sama," tutur Fajar.
Melihat capaian ini, Presiden disebut gembira dan berencana melipatgandakan bantuan revitalisasi. "Di tahun depan angka sekolah yang akan menerima bantuan revitalisasi akan dilipatgandakan. Angkanya mencapai 60 ribu sekolah," kata Fajar.
Sistem swakelola ini juga dianggap sukses karena dapat menghidupkan ekonomi masyarakat setempat dengan merekrut tenaga kerja sekitar 300 ribu orang. Selain infrastruktur fisik, pemerintah juga memberikan bantuan berupa Interactive Flat Panel (IFP) untuk mendorong digitalisasi pembelajaran, yang disebut Wamen Fajar sebagai revolusi dalam dunia pendidikan setelah era SD Inpres Presiden Soeharto.
Acara di Tarakan ini turut dihadiri oleh Walikota Tarakan dr. Khairul, Wakil Walikota Tarakan Ibnu Saud, serta perwakilan PGRI, PKBM, dan seluruh guru di Tarakan.