AS Tegaskan Polandia Tak Gantikan Afrika Selatan di G20

KTT G20 berlangsung di Afrika Selatan pada 22-23 November 2025. (Anadolu Agency)

AS Tegaskan Polandia Tak Gantikan Afrika Selatan di G20

Willy Haryono • 28 December 2025 09:11

Moskow: Amerika Serikat menegaskan bahwa Polandia tidak akan menggantikan Afrika Selatan sebagai anggota G20, demikian disampaikan Sherpa G20 Rusia Svetlana Lukash kepada kantor berita RIA Novosti pada Sabtu, 27 Desember 2025.

“Amerika Serikat kembali menegaskan bahwa Polandia tidak akan menggantikan Afrika Selatan. Keterlibatan Polandia dalam kerja G20 semata-mata merupakan keputusan Presiden AS Donald Trump,” ujar Lukash.

Dikutip dari Antara, pernyataan tersebut muncul di tengah polemik sikap Washington terhadap Afrika Selatan dalam forum G20. Pada 3 Desember lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengundang Afrika Selatan ke pertemuan G20 selama kelompok tersebut berada di bawah kepemimpinan AS.

Rubio menuduh Afrika Selatan melakukan diskriminasi terhadap warga Afrikaner, yakni kelompok keturunan pendatang Eropa—terutama Belanda—di negara tersebut. Ia juga mengkritik agenda Afrika Selatan di G20 yang dinilai terlalu menitikberatkan isu perubahan iklim, keberagaman, dan ketergantungan Afrika pada bantuan luar negeri, sementara mengabaikan pandangan serta kepentingan Amerika Serikat.

Amerika Serikat resmi memegang presidensi G20 2026 sejak 1 Desember. Pertemuan perdana perwakilan negara-negara G20 di bawah kepemimpinan AS telah digelar pada 15–16 Desember, sementara KTT G20 dijadwalkan berlangsung di Miami pada 14–15 Desember 2026.

Dalam konteks diplomatik, keanggotaan G20 bersifat tetap dan tidak dapat diubah secara sepihak. Negara anggota tidak pernah digantikan meskipun menghadapi konflik politik, krisis internal, atau tekanan internasional. Rusia, misalnya, tetap menjadi anggota G20 meski dikenai sanksi luas oleh negara-negara Barat akibat konflik bersenjata dengan Ukraina.

Negara non-anggota seperti Polandia dapat diundang sebagai negara tamu atau mitra kerja selama masa presidensi tertentu, namun keikutsertaan tersebut tidak mengubah komposisi keanggotaan tetap G20.

Saat ini, G20 beranggotakan 21 negara dan blok regional, termasuk Indonesia serta Uni Eropa, dan menjadi forum utama koordinasi ekonomi global di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks.

Baca juga;  AS Tuduh Afrika Selatan Langgar Prinsip G20 dan Hambat Transisi Kepemimpinan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)