Ilustrasi. Foto: Anadolu.
M Sholahadhin Azhar • 8 December 2025 06:26
Jakarta: Pembagian konten terkait kebencanaan diharap lebih bijak. Mengingat, saat ini tengah memasuki fase pemulihan pascabencana.
“Jangan menjadikan penderitaan korban sebagai bahan konten. Ketika bicara di ruang publik, harus ada tanggung jawab moral. Salah ucap bisa berdampak panjang bagi korban maupun stabilitas sosial,” kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKKPS) Lubuk Linggau, Azizil Fikri, dalam keterangan yang dikutip Senin, 8 Desember 2025.
Hal tersebut diungkap Azizil, merespons konten yang dibagikan
public figure terkait kebencanaan. Salah satu yang disorot yakni konten kreator Feri Irwandi.
Azizil meminta konten kreator berempati terhadap para korban atau penyintas bencana. Jangan sampai, narasi yang ditimbulkan malah menebar ketakutan.
"Di saat para korban sedang berjuang menyelamatkan diri, memulihkan trauma, dan kehilangan harta benda," kata Azizil.
Azizil menilai, isu sensitif tidak boleh diumbar sembarangan tanpa dasar data yang kuat dan verifikasi resmi dari aparat penegak hukum. Menurutnya, penyampaian narasi tanpa kepastian justru berpotensi menciptakan trauma baru bagi para penyintas, khususnya perempuan dan anak-anak.
Ilustrasi. Foto: Dok. Metrotvnews.com.
“Secara psikologis ini sangat berbahaya,” kata Azizil.
Azizil menilai dugaan terkait hal sensitif, seharusnya dibeberkan di atas bukti yang kuat. Misalnya, dengan mendorong penegak hukum mengusut dugaan terkait.
“Jangan malah menyebarkan cerita mentah ke publik. Ini justru bisa menghambat proses hukum dan memperkeruh suasana,” kata Azizil.