Satu per Satu Rencana Pemerintah Bentuk Ekosistem Kendaraan Listrik Terwujud

Ilustrasi baterai mobil listrik. Foto: Dokumen Honda

Satu per Satu Rencana Pemerintah Bentuk Ekosistem Kendaraan Listrik Terwujud

Andhika Prasetyo • 7 August 2024 13:51

Jakarta: Presiden Joko Widodo mengungkapkan, rencana pemerintah yang disusun beberapa tahun lalu untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik kini satu per satu mulai terwujud dan terlihat nyata.
 
Hal itu dikatakannya saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium milik PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah hari ini.
 
"Dimulai dengan nikel yang kita stop ekspor bahan mentahnya di 2020. Saat itu banyak yang menentang dari dalam negeri, karena pada saat awal kita kehilangan kurang lebih USD1,5 miliar atau sekitar Rp20 triliun," kata Jokowi di Kendal, Rabu, 7 Agustus 2024.
 
Kini, dengan sudah banyaknya pabrik pengolahan baterai dan kendaraan listrik, ia optimistis Indonesia bisa sgera masuk ke rantai pasok dunia.
 
Baca juga: 

Resmikan Pabrik Baterai di Kendal, Jokowi: Kita akan Jadi Pemasok ke Global Supply Chain

 
Menurutnya, itu jelas akan memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat dan juga negara.
 
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini. Baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing Tiongkok, tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah jadi negara yang cepat," ucap mantan Wali Kota Surakarta itu.
 
Dia mengakui sebagian bahan baku untuk diolah di pabrik baterai kendaraan listrik itu masih harus diimpor, seperti natural grafit dari Afrika.
 
Namun, ada juga bahan yang sudah tersedia di dalam negeri, seperti artificial grafit dari kilang Pertamina di Riau.
 
"Begitu pula halnya dalam industri baterai lithium. Indonesia memang tidak punya lithiumnya. Kita ambil dari Australia. Namun, nikelnya ada banyak di Indonesia," jelas Jokowi.
 
Apabila semua komponen terintegrasi dan menjadi barang setengah jadi, Indonesia akan menjadi rantai pasokan global.
 
"Saya sangat senang di PT BTR ini sudah bisa memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahun. Kalau dijadikan ke mobil ini bisa menjadi 1,5 juta mobil listrik. Sangat besar sekali. Apalagi ditambah produksi 80 ribu ton di industri ini, maka akan jadi 3 juta mobil listrik pertahun. Jumlah yang besar. Sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar baik EV baterai maupun kendaraan listrik," ungkap Jokowi. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)